Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 21 Januari 2025 | 09:41 WIB
Foto tangkapan layar menunjukkan seorang relawan Desa Tangguh Bencana Papanrejo, Kecamatan Gubug, Jawa Tengah, menunjukkan genangan banjir masih tingi pada Selasa (21/1/2025) pukul 06.15 WIB. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

SuaraJawaTengah.id - Jebolnya tanggul Sungai Tuntang di lima titik menyebabkan banjir besar yang merendam permukiman dan akses jalan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, memaksa puluhan warga dari dua desa untuk mengungsi.

"Untuk sementara, ada 20 desa di delapan kecamatan yang terdampak banjir ini," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan, Masrikan dikutip dari ANTARA pada Selasa (21/1/2024).

Warga Desa Kalongan dan Karanganyar menjadi yang paling terdampak. Sebanyak 50 warga Desa Kalongan mengungsi ke Gelanggang Olahraga (GOR) Desa Raji, yang juga dilengkapi dapur umum, sementara warga Desa Karanganyar mengungsi ke BPBD Grobogan. Sebagian warga Karanganyar telah kembali ke rumah seiring surutnya air.

Banjir ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang meningkatkan debit air Sungai Tuntang, hingga tanggul tak mampu menahan tekanan air. Selain merendam rumah, akses jalan seperti Jalan Gubuk-Godong dan Jalan Purwodadi-Semarang juga lumpuh akibat genangan air.

Baca Juga: Kasus Tuduhan Guru Pelaku Asusila di Grobogan, Polisi Lakukan Malprosedur?

Penanganan darurat dari BPBD masih terhambat tingginya debit air. Namun, mereka terus mengevakuasi warga dan menyiapkan tempat pengungsian serta kebutuhan logistik.

"Langkah darurat seperti perbaikan tanggul baru bisa dilakukan setelah air mulai surut," tambah Masrikan.

Hingga saat ini, upaya penyelamatan dan bantuan terus diupayakan, dengan fokus memastikan keselamatan warga terdampak dan pemulihan jalur transportasi.

Load More