Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 31 Januari 2025 | 11:23 WIB
Areal persawahan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terendam banjir. [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 717 hektare sawah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terendam banjir akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini mengancam tanaman padi yang berada di tiga kecamatan, yakni Kaliwungu, Undaan, dan Jati.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, menyebut Kecamatan Kaliwungu menjadi wilayah terdampak terbesar dengan 500 hektare sawah tergenang, disusul Undaan (182 hektare) dan Jati (35 hektare).

Tanaman padi yang terendam bervariasi usianya, mulai dari 30 hingga 80 hari.

"Jika tanaman padi tergenang hingga tidak terlihat daunnya, biasanya hanya bertahan sekitar tiga hari. Namun, jika daunnya masih terlihat dan bisa terkena sinar matahari, masih ada peluang untuk bertahan lebih lama," ujar Agus dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/1/2025).

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Semarang: Hujan Disertai Petir Diprakirakan BMKG

Meskipun hingga saat ini belum ada laporan tanaman padi mengalami puso, petani diimbau untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Program ini memberikan perlindungan bagi lahan pertanian yang terdampak banjir atau serangan hama dengan biaya premi Rp180.000 per hektare per musim tanam.

Namun, dengan adanya subsidi dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah, biaya premi menjadi lebih ringan bagi petani.

Dari total 717 hektare sawah yang tergenang, tidak semuanya terdaftar dalam program AUTP. Pemerintah daerah pun kembali mengingatkan pentingnya asuransi pertanian untuk mengurangi risiko gagal panen akibat bencana alam.

Baca Juga: Waspada! Jateng Siaga Merah, 25 Orang Tewas Akibat Cuaca Ekstrem

Load More