SuaraJawaTengah.id - Puluhan dosen berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Politeknik Negeri Samarang (Polines) menggelar aksi solidaritas menuntut hak atas tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayarkan selama bertahun-tahun.
Aksi yang digelar di depan Gedung Direktorat Polines itu, merupakan bentuk solidaritas atas perjuangan dosen yang berdemo di Jakarta pada hari yang sama, Senin (3/2/2025). Sekitar 50 dosen itu membentangkan spanduk bertuliskan, "Bayaran Tukin Sejak 2020, Dosen ASN Kemendiktisaintek."
"Kami menyadari teman-teman yang demo di Jakarta, itu kan mereka memperjuangkan hak yang harus diterima. Sebagai bentuk solidaritas, kami melakukan aksi yang kurang lebih sama," kata Dr. Sidiq Syamsul Hidayat, salah satu peserta aksi saat dikonfirmasi SuaraJawaTengah.id, Selasa (4/2/2025).
Dia menyebut, aksi solidaritas dosen tagih tukin kemarin mendapat dukungan pimpinan Polines Semarang dan semua dosen. Selain dihadiri Direktur Polines Dr. Eni Dwi Wardihani, aksi kemarin juga diikuti wakil direktur Polines, wakil senat, serta beberapa kepala jurusan.
Baca Juga: BMKG: Semarang Berpotensi Hujan Ringan pada Sabtu Ini
"Peserta aksi memang kurang dari seperempat jumlah dosen ASN di Polines karena kemarin itu spontanitas. Kalau tuntutan tidak dipenuhi kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi," ungkapnya.
Tukin Tak Dibayar, Bentuk Kezaliman
Ada dua tuntutan dalam aksi solidaritas dosen Polines Semarang. Pertama, mereka meminta agar dosen ASN di bawah naungan Kemenditisaintek juga mendapatkan perlakuan yang sama dengan dosen yang dinaungi Kemenag.
"Kami minta diperlakukan secara adil. Dalam arti dosen Kemendiktisaintek juga mendapatkan tukin seperti yang lain," jelas Dr. Sidiq.
Kedua, peserta aksi menuntut agar tukin yang tidak dibayarkan sejak 2020-2024 segera berikan karena hal tersebut merupakan hak dosen ASN. Menurutnya, instrumen pemberian tukin sudah lengkap sejak 2020, tetapi menteri yang menjabat saat itu malah tidak melakukan penganggaran.
Baca Juga: BMKG: Semarang Diprakirakan Hujan Ringan Hari Ini
"Menteri waktu itu tidak melakukan penganggaran. Jadi Mas Nadiem, entah sengaja atau lupa, tidak dilakukan penganggaran. Ini kan bentuk kezaliman karena aturan sudah lengkap, tetapi tidak dijalankan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Detik-detik Pemerintah Umumkan Tukin Dosen dan ASN Akan Cair Juli 2025
-
Sri Mulyani Ungkap Pemicu Dosen ASN Demo Soal Tukin: Nominalnya Lebih Tinggi dari Tunjangan Profesi
-
Sri Mulyani Tebar "Durian Runtuh" Kepada Dosen ASN
-
Cair Juli, Sri Mulyani Sebut Pembayaran Tukin Dosen Sedot APBN Rp2,66 Triliun
-
Akhirnya! Menteri Diktisaintek Umumkan Tukin Dosen ASN Cair Juli 2025
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Dedy Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
-
Terima Apa Adanya, Ni Luh Nopianti Setia Menunggu Hingga Agus Difabel Bebas
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik April 2025
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
Terkini
-
Rebut Ratusan Ribu! Klik Link Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa untuk Belanja, hingga Bayar Tagihan
-
Investasi Global Lirik Jawa Tengah! Ini yang Ditawarkan Gubernur Ahmad Luthfi
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Rahasia Keberkahan Pernikahan di Bulan Syawal: Ini Doa yang Wajib Kamu Ucapkan!
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar