BRI RO Semarang Dukung Voice of Prosperity Imlek Karaoke Fest 2025, Perkuat Pelestarian Budaya Tionghoa

SuaraJawaTengah.id - Menyambut Tahun Baru Imlek 2025, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah dan BRI BO Brigjen Sudiarto menggelar Voice of Prosperity Imlek Karaoke Fest 2025. 

Acara ini menjadi ajang kompetisi menyanyi lagu Mandarin yang digelar secara nasional dan diikuti oleh sekitar 160 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Pontianak dan Lampung.

Sekretaris PSMTI Jateng, Maria Veronica, mengungkapkan bahwa festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bertujuan untuk mengenalkan lebih luas budaya Tionghoa kepada masyarakat. 

Rangkaian acara dimulai pada 7 Februari dengan kategori pria, dilanjutkan dengan kategori wanita dan senior pada 8 Februari. 

“Peserta paling tua berusia lebih dari 84 tahun, menunjukkan bahwa musik dan budaya bisa dinikmati oleh semua generasi,” ujarnya saat ditemui di The Park Semarang, Jumat (7/2/2025.

Total hadiah yang diperebutkan dalam kompetisi ini mencapai ratusan juta rupiah, dengan pemenang kategori pria dan wanita masing-masing mendapatkan Rp10 juta, serta kategori senior memperoleh Rp25 juta.

Dukungan penuh terhadap acara ini datang dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sanie Febriyanti, selaku Funding and Transaction Manager BRI BO Brigjen Sudiarto menyatakan bahwa BRI tidak hanya berfokus pada layanan perbankan, tetapi juga memiliki komitmen dalam melestarikan budaya, termasuk mendukung berbagai kegiatan komunitas warga Tionghoa di Semarang dalam menyambut Imlek 2025.

“Kami sangat mendukung kegiatan yang memperkuat keberagaman budaya di Indonesia. Semoga festival ini terus berlanjut dan semakin mempererat persaudaraan antar komunitas,” ujar Sanie.

Ia mengungkapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak, Voice of Prosperity Imlek Karaoke Fest 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin meriah dan mampu menjadi wadah bagi para pecinta musik Mandarin untuk menyalurkan bakat mereka.

Baca Juga: Demo Dosen di Semarang, Tukin Tak Dibayar, Bentuk Kezaliman