SuaraJawaTengah.id - Lubang mengangah di sepanjang Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (13/2/2025) pagi, nyaris tak bisa dihindari kendaraan yang melintas. Material pembatas jalan terlihat berserakan dan membahayakan pengendara.
Luban-luban di jalan nasional yang menghubungkan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya itu, rusak parah di kedua sisinya. Pengguna jalan dipaksa memacu kendaraannya 10 km/jam demi keselamatan. Kendati begitu, sejumlah kecelakaan lalu lintas masih kerap terjadi di lokasi tersebut.
Murodi, 53, warga Kaligawe Semarang menyebut kecelakaan kerap kali terjadi lantaran kondisi jalan yang rusak parah. Menurutnya, banjir yang merendam wilayah tersebut selama sepekan membuat aspal mengelupas sehingga menciptakan banyak kubangan.
"Banyak yang jatuh, kemarin tiga pengendara motor jatuh di sini karena menghindari lubang-lubang," katanya saat ditemui.
Sejumlah korban yang dia tolong mengalami luka lecet hingga keseleo karena tertimpa kendaraannya sendiri. Rata-rata, korban berasal dari luar kota yang tidak mengerti kondisi jalan.
Karenanya, Murodi berharap agar pemerintah mengambil tindakan agar kecelakaan di lokasi tersebut tidak terulang.
"Solusinya peninggian jalan karena banjir di sini itu setiap tahun terjadi," ujarnya.
Jalan Provinsi Rusak 100 Km
Kondisi serupa juga terlihat di jalan provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Tengah. Curah hujan yang tinggi serta banjir di sejumlah titik membuat kondisi jalan banyak yang berlubang.
Baca Juga: Pembukaan Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Minta Masukan Fokus pada Kepentingan Masyarakat
Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono menyadari kerusakan jalan di wilayahnya. Dia memaparkan bahwa di Jawa Tengah terdapat sepanjang 2.440,12 Km jalan provinsi.
Dari jumlah tersebut, sepanjang 100 Km jalan provinsi mengalami kerusakan. Kerusakan parah terletak di ruas Jepara-Keling, ruas Wiradesa-Kajen, ruas Wonogiri-Pracimantoro. Termasuk ruas Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang yang rusak karena sering terendam air.
Pihaknya meminta maaf karena belum maksimal dalam merawat kondisi jalan. Dia meminta masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan ketika berkendara di jalan raya.
"Masyarakat untuk bisa berhati-hati saat melewati genangan karena tidak kelihatan ada lubang," katanya
Anggaran Perawatan Dipotong 70 Persen
Dalam upaya perbaikan jalan, Dinas PU menghadapi masalah ganda, yakni cuaca ekstrem yang belum membaik hingga anggaran yang belum turun dan dipangkas oleh pemerintah pusat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan