Hal ini bertentangan dengan konsep transendensi Tuhan dalam Al-Qur'an, yang menyatakan bahwa Allah berada di luar dan mengatasi alam semesta.
Dalam Islam Kejawen, hubungan manusia dengan Tuhan lebih bersifat mistis dan personal. Konsep ini mirip dengan ajaran tasawuf dalam Islam, yang menekankan perjalanan spiritual individu menuju Tuhan.
Meskipun demikian, pendekatan Islam Kejawen sering kali dianggap menyimpang oleh sebagian ulama karena mengaburkan batas antara Tuhan dan manusia.
Ilmu Makrifat dalam Islam Kejawen
Baca Juga: Skema One Way di Tol Semarang, Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
Ilmu Makrifat dalam Islam Kejawen adalah ajaran yang bersifat rahasia dan hanya diajarkan kepada orang-orang tertentu. Konsep ini berasal dari tasawuf dan mencakup empat tingkatan spiritual:
- Syariat: Tingkatan awal yang mencakup hukum-hukum Islam seperti salat, puasa, dan zakat.
- Tarekat: Jalan spiritual yang lebih mendalam melalui bimbingan guru atau mursyid.
- Hakikat: Pemahaman tentang esensi ketuhanan yang lebih dalam.
- Makrifat: Puncak dari pencarian spiritual, di mana seseorang merasa menyatu dengan Tuhan.
Ajaran ini dikenal juga sebagai sembah catur, yang terdiri dari sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, dan sembah rasa. Keempat tingkatan ini mengajarkan bagaimana manusia dapat mencapai pemahaman spiritual yang lebih tinggi dan hidup dalam harmoni dengan alam semesta.
Islam Kejawen dalam Kehidupan Masyarakat Jawa
Sebelum kedatangan Hindu, masyarakat Jawa mempraktikkan animisme dan dinamisme. Seiring masuknya Islam, kepercayaan lama tidak sepenuhnya hilang, melainkan beradaptasi dengan ajaran baru.
Hal inilah yang melahirkan Islam Kejawen, yang masih berkembang hingga kini di berbagai kalangan masyarakat Jawa.
Baca Juga: Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
Islam Kejawen juga tercermin dalam berbagai tradisi budaya Jawa, seperti ritual selamatan, kenduren, dan upacara adat lainnya yang menggabungkan unsur Islam dengan kepercayaan lokal.
Berita Terkait
-
Buntut Pelanggaran Berulang, Legislator PKB Dorong Komisi III DPR Panggil Kapolda Jateng
-
Kembangkan Potensi Desa, Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi
-
Jateng Siap Sambut Kedatangan Pemudik, Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Cepat
-
Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Kolaborasi dengan 44 Perguruan Tinggi
-
Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Upayakan Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
Tag
Terpopuler
- Gubri Wahid Pusing Mikirin Defisit APBD: Omongan Syamsuar Terbukti, Sempat Diejek SF Hariyanto
- Colek Erick Thohir, 5 Pemain Keturunan Grade A Siap Dinaturalisasi Timnas Indonesia Setelah Maret 2025
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Eks Penyerang AZ Alkmaar Kelahiran Zwolle: Saya Dihubungi PSSI
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur yang Lagi Pusing gegara Riau Defisit Anggaran
Pilihan
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
IHSG Anjlok, Bos BEI Salahkan Donald Trump
-
IHSG Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi RI Kena Pangkas Lagi Dibawah 5 Persen Pada 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Vivo V50 5G vs Vivo V40 5G, Model Mana yang Lebih Bagus?
-
IHSG Anjlok, Isu Sri Mulyani Mundur dan Para Ekonom Pesimis jadi Biang Kerok?
Terkini
-
Perkokoh Sinergi, Semen Gresik Gelar Silaturahmi bersama Puluhan Media Patner Se-Jawa Tengah
-
Ucap Syahadat Saat Ramadan, Ibu dan Anak Masuk Islam di Masjid Agung Jawa Tengah Magelang
-
Gawat! Balon Udara Liar Ancam Penerbangan, Gubernur Jateng Minta Tindak Tegas
-
Wow! Investasi Senilai Rp6 Triliun Masuk ke Jateng, Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja
-
Cek Ruas Tol Kalikangung-Pejagan, Kapolda Jateng: Kami Pastikan Mudak Aman dan Nyaman