Dengan tingkat kunjungan yang tinggi, Umbul Pelem kini menjadi salah satu sumber pendapatan utama desa. Pengelolaan yang profesional membuat omzetnya stabil di kisaran Rp400 juta per bulan atau lebih dari Rp6 miliar per tahun.
Jaminan Sosial dan THR untuk Warga
Pemerintah Desa Wunut memastikan pendapatan dari sektor wisata ini kembali kepada masyarakat dalam bentuk kesejahteraan. Salah satu langkah nyata adalah program jaminan sosial yang mencakup BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Untuk BPJS Ketenagakerjaan, desa menanggung iuran untuk tiga program, yaitu jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua. Sementara itu, BPJS Kesehatan yang diberikan mencakup premi untuk layanan kelas III bagi warga yang belum tercover oleh pihak lain.
Baca Juga: Dihantui Rasa Gelisah, Pria Klaten Serahkan Diri ke Polisi Usai Curi Rp 18 Juta
"Setiap tahun kami menyiapkan Rp624 juta untuk BPJS Ketenagakerjaan dan Rp264 juta untuk BPJS Kesehatan. Semua itu demi memastikan warga mendapatkan perlindungan sosial yang layak," kata Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan dikutip dari ANTARA pada Jumat (21/3/2025).
Selain itu, pemerintah desa juga menyediakan santunan bagi warga yang meninggal dunia dan belum memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Mereka mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta. Sedangkan bagi yang sudah memiliki BPJS Ketenagakerjaan, desa akan membantu proses pencairan klaim jaminan kematian sesuai ketentuan.
Tidak hanya jaminan sosial, Desa Wunut juga memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh warganya. Pada tahun ini, sebanyak 2.289 warga yang ber-KTP Wunut menerima THR senilai Rp200.000 per orang. Total dana yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp457,8 juta.
Selain THR, desa juga menyalurkan bantuan tunai Rp600.000 per orang kepada 200 warga kurang mampu.
"Kami ingin memastikan bahwa pendapatan dari Umbul Pelem benar-benar digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Iwan.
Baca Juga: Tiga Influencer Jagoan Jateng Bentuk 'Sekoteng', Gelar Kompetisi Video Amatir Berhadiah Rp 100 Juta
Sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab sosial, desa juga mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen dari omzet yang diperoleh untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan.
Berita Terkait
-
Unik! Pohon Natal 7 Meter Dihiasi Ratusan Sandal Jepit di Klaten
-
KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
-
Ulang Tahun Berujung Maut, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal Usai Diceburkan ke Kolam
-
Profil Ridwan Hanif, Riwayat Pendidikan hingga Penghasilannya, Reviewer Mobil Mau Maju Pilkada Klaten 2024?
-
Berapa Penghasilan Ridwan Hanif dari YouTube? Kini Siap Nyalon Jadi Bupati Klaten 2024
Terpopuler
- Pabrik Nikel PT GNI Asal China yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Total
- Ketua Pemuda Pancasila Larang Anggota Minta THR ke Masyarakat atau Pelaku Usaha
- Setampan Yamaha XMAX tapi Harga Sekelas Ninja ZX-25R: Ini Skutik Premium Baru dari Honda
- Harga Setara Nmax: Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas SUV Murah per Maret 2025
- Seharga Motor 125cc: Ini 5 Opsi Mobil Bekas yang Mewahnya Sekaliber Innova per Maret 2025
Pilihan
-
Didesak Mundur dari Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Tebal telinga
-
Sirkus! Pundit Belanda Kritik Tajam Timnas Indonesia dan Debut Buruk Kluivert
-
Bak Langit dan Bumi! Timnas Indonesia Targetkan Lolos, Jepang: Kami Mau Juara Piala Dunia
-
Senyum Ngenyek Pelatih Arab Saudi Pasca Timnas Indonesia Dipermak Australia
-
Lupakan Australia, Timnas Indonesia On Fire Lawan Bahrain: Kemenangan di GBK Harga Mati!
Terkini
-
Residivis Kasus Pencurian Burung Ditangkap Warga, Nekat Todongkan Airsoft Gun
-
Tragedi di Tanah Suci: Satu Keluarga Jamaah Umrah Asal Semarang Meninggal dalam Kecelakaan
-
Kebersamaan di Bulan Ramadan: YBM BRI dan IWABRI Berbagi Berkah dengan Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa
-
LPG Aman untuk Lebaran 2025: BPH Migas dan Pertamina Jamin Stok Cukup
-
BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB