SuaraJawaTengah.id - Arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan bahwa lonjakan jumlah pemudik akan meningkatkan perputaran uang di daerah ini, membawa dampak positif bagi sektor perdagangan dan jasa.
"Mudah-mudahan dengan banyaknya masyarakat yang mudik, akan mendongkrak perputaran ekonomi di Jateng," ujar Sumarno saat membuka kegiatan Bazar Ramadan Fest yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jateng di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).
Menurut data yang dihimpun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diperkirakan sebanyak 17,9 juta pemudik akan masuk ke wilayah ini selama musim Lebaran.
Jumlah tersebut diprediksi akan membawa dampak signifikan terhadap sektor perdagangan, kuliner, transportasi, dan pariwisata.
Tak hanya itu, peningkatan transaksi di berbagai sektor juga akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha lokal yang mengandalkan momen Lebaran untuk meraih keuntungan lebih besar dibanding hari-hari biasa.
UMKM Berpeluang Besar
Momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah. Sumarno menegaskan pentingnya kesiapan UMKM dalam menghadapi lonjakan permintaan.
"Pada momentum Lebaran ini, UMKM harus siap karena banyak yang akan datang ke Jateng," katanya.
Baca Juga: Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
Sejalan dengan itu, berbagai pihak mulai mendorong UMKM untuk meningkatkan produksi, memperkuat pemasaran digital, serta memastikan ketersediaan stok produk guna memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pemudik dan wisatawan.
Sektor kuliner menjadi salah satu bidang yang diprediksi akan mengalami lonjakan permintaan, mengingat banyaknya pemudik yang berburu makanan khas daerah sebagai oleh-oleh.
Selain itu, sektor kerajinan tangan dan produk khas daerah juga diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan arus mudik.
Produk seperti batik khas Jawa Tengah, olahan makanan tradisional, serta suvenir khas daerah berpotensi menjadi pilihan utama bagi para pemudik yang ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat di kampung halaman.
Bazar Ramadan dan Peningkatan Daya Beli
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga turut mendukung peningkatan daya beli masyarakat dengan menggelar berbagai bazar murah dan program bantuan ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran
-
BRI Genap 130 Tahun, Tegaskan Komitmen terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan Nasional
-
5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman