SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah semakin serius dalam memperkuat ekosistem perlindungan dan pemberdayaan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Langkah ini menjadi respons atas tingginya angka penempatan pekerja migran dari provinsi ini, yang mencapai puluhan ribu orang per tahun dan berkontribusi besar sebagai pahlawan devisa negara.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan role model atau model pendampingan dan pelatihan komprehensif bagi calon PMI yang dapat direplikasi di kabupaten/kota.
Model ini bertujuan untuk memastikan setiap proses, mulai dari rekrutmen hingga pemberangkatan, berjalan sesuai standar perlindungan dan profesionalisme.
Baca Juga: Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
“Saya sudah perintahkan Dinas Ketenagakerjaan untuk menyusun role model pendampingan. Kita butuh penyelarasan antardaerah, karena masing-masing memiliki karakteristik lokal yang berbeda. Semua harus punya sistem yang seragam, tapi tetap adaptif,” ujar Luthfi saat menerima kunjungan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding di kantor Gubernur Jateng, Selasa (15/4/2025).
Data terbaru mencatat, sepanjang tahun 2024, sebanyak 66.611 PMI berasal dari Jawa Tengah. Sementara pada triwulan pertama tahun 2025 saja, sudah tercatat 14.361 orang diberangkatkan.
Angka tersebut tersebar di sembilan kabupaten yang menjadi kantong utama pekerja migran, yaitu Cilacap, Kendal, Brebes, Pati, Grobogan, Banyumas, Sragen, Kebumen, dan Sukoharjo.
“Secara nasional, Jawa Tengah berada di posisi kedua setelah Jawa Timur dalam hal jumlah PMI. Ini bukan angka kecil. Artinya, tanggung jawab kita juga besar. Mereka ini pahlawan devisa, maka harus kita jaga,” tegas Luthfi.
Negara-negara tujuan utama PMI dari Jateng antara lain Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Beberapa negara Eropa, seperti Jerman, juga mulai membuka peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia, khususnya di sektor kesehatan dan teknologi.
Baca Juga: Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
Gubernur menambahkan, pendekatan berbasis kearifan lokal akan menjadi bagian penting dalam strategi pendampingan. Setiap kabupaten memiliki pola migrasi yang berbeda: ada yang didominasi faktor kemiskinan, ada pula yang sudah membentuk tradisi panjang migrasi ke luar negeri.
Berita Terkait
-
Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Kisah Sugianto: Pekerja Migran Indonesia Jadi Pahlawan di Korea Selatan!
-
Penyaluran KUR Pekerja Migran Pindah ke BP2MI: Ini Kata Menteri UMKM
-
Pekerja Indonesia Disarankan Tak ke Myanmar, Kamboja dan Thailand: Rawan TPPO!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
Terkini
-
Rebut Ratusan Ribu! Klik Link Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa untuk Belanja, hingga Bayar Tagihan
-
Investasi Global Lirik Jawa Tengah! Ini yang Ditawarkan Gubernur Ahmad Luthfi
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Rahasia Keberkahan Pernikahan di Bulan Syawal: Ini Doa yang Wajib Kamu Ucapkan!
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar