SuaraJawaTengah.id - Upaya menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengatasi persoalan sampah dan mendorong penggunaan energi terbarukan terus diperkuat. PT Semen Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Kendal resmi menjalin kerja sama strategis dalam pengelolaan sampah melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah inovasi pengolahan limbah menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan.
Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Ruang Paringgitan Setda Kendal pada Kamis (17/4/2025).
Penandatanganan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kendal, serta jajaran direksi PT Semen Gresik, termasuk Direktur Utama Muchamad Supriyadi, Direktur Keuangan & SDM Fardhi Sjahrul Ade, Direktur Operasi Benny Ismanto, dan General Manager of Communication & Legal Abdul Manan.
Dalam sambutannya, Muchamad Supriyadi menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mendukung transisi energi perusahaan dari batu bara menuju energi alternatif. Ia menyebut, RDF menjadi solusi krusial di tengah tantangan krisis energi dan kebutuhan untuk menekan jejak karbon industri.
"Saat ini kami masih menggunakan batu bara dan listrik untuk proses produksi. Dengan RDF, kami bisa beralih ke energi yang lebih terbarukan. Kami siap menerima hingga 200 ton RDF per hari dari Kendal," ujar Supriyadi dikutip dari keterangan tertulis pada Senin (28/4/2025).
Semen Gresik sendiri sudah menjalankan program serupa dengan beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora. Kerja sama ini, lanjut Supriyadi, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Triple Bottom Line: People, Profit, dan Planet, yang menempatkan keberlanjutan lingkungan sejajar dengan pertumbuhan bisnis.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berdampak pada pengurangan volume sampah, tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular,” tambahnya.
Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menyambut antusias sinergi ini. Ia memaparkan, permasalahan sampah di Kendal masih menjadi tantangan serius. Setiap hari, volume limbah domestik mencapai 437,23 ton, namun hanya sekitar 191,81 ton yang bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono.
“Ini berarti masih banyak sampah yang belum tertangani dengan optimal. Dengan adanya kerja sama RDF ini, kami optimistis dapat mengurangi tekanan terhadap TPA, sekaligus menjadikan sampah sebagai sumber energi baru,” ungkap Benny.
Baca Juga: Perkokoh Sinergi, Semen Gresik Gelar Silaturahmi bersama Puluhan Media Patner Se-Jawa Tengah
Sebagai bagian dari upaya menyeluruh mengatasi sampah, Pemkab Kendal juga menginisiasi program "Bersatu Siaga" (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga), yang akan rutin digelar setiap hari Jumat. Program ini mendorong gotong royong desa sekaligus menjadi sarana menyerap aspirasi masyarakat tentang permasalahan lingkungan.
"Melalui gerakan sosial di tingkat desa dan kolaborasi strategis dengan sektor industri seperti Semen Gresik, kami yakin Kendal bisa menjadi kabupaten yang bebas sampah, bersih, dan sehat," tegasnya.
Teknologi RDF sendiri berperan penting dalam mewujudkan ekonomi hijau. Proses ini mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar yang dapat menggantikan batu bara di industri semen.
Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan RDF juga menekan ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang kian menipis.
Komitmen Semen Gresik untuk mengadopsi RDF memperkuat posisinya sebagai pelopor industri yang peduli lingkungan. Sebagai bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, Semen Gresik tidak hanya dikenal karena kokohnya produk yang dihasilkan, tetapi juga konsistensinya dalam menjalankan operasional berbasis inovasi berkelanjutan.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Semen Gresik dan Pemerintah Kabupaten Kendal menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan semata soal tanggung jawab pemerintah atau masyarakat saja, melainkan juga industri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran