Budi Arista Romadhoni
Minggu, 25 Mei 2025 | 20:13 WIB
Suasana sedekah laut di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Minggu 25 Mei 2025. [Dok BRI]

“Melalui sedekah laut, kita akan mengerti keterkaitan antara manusia dan alam. Kita jaga ya, Bapak Ibu, budaya ini,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar pelaksanaan tahun depan dapat lebih baik, dengan dukungan yang lebih luas dari perusahaan-perusahaan sekitar dan pelibatan generasi muda.

Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, juga terus menunjukkan komitmen dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat pesisir. “Kami memiliki keinginan untuk memperbaiki segala macam fasilitas di TPI Tambak Lorok.

Sehingga aktivitas ekonominya akan menjadi meningkat,” ucapnya. Agustina menyebut bahwa pembangunan kawasan pesisir secara berkelanjutan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Semarang ke depan.

Tradisi Sedekah Laut Tambak Lorok sendiri telah dimulai sejak Sabtu (24/5) dengan rangkaian kegiatan religius seperti doa arwah jama’, khataman Al-Qur’an, tirakatan, dan istighosah.

Sementara itu, acara puncak berlangsung pada Minggu (25/5) dengan larungan sesaji, dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit serta pengajian akbar pada Senin (26/5).

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang spiritual dan budaya, tetapi juga daya tarik wisata. Sejumlah wisatawan dari luar Semarang tampak memadati kawasan pesisir untuk menyaksikan kekayaan budaya dan tradisi yang masih terjaga hingga kini.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk BRI, menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam menjaga budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Baca Juga: BRI Dorong Ekonomi Rakyat dengan Kredit Mikro Ratusan Triliun Rupiah

Load More