SuaraJawaTengah.id - Menjelang puncak ibadah haji dan Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia kembali menyambut datangnya bulan Dzulhijjah.
Di antara 12 bulan dalam kalender hijriah, Dzulhijjah menempati posisi istimewa, khususnya 10 hari pertamanya.
Dalam ceramah terbarunya, dai nasional Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memanfaatkan 10 hari awal bulan ini sebagai momentum emas memperbaiki diri dan meningkatkan amal saleh.
"Sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini bukan hari biasa. Amal saleh di hari-hari ini lebih dicintai Allah melebihi hari-hari lain dalam setahun," ujar Ustadz Adi dalam kajian yang disiarkan secara daring dari YouTube Official Adi Hidayat dkutip pada Jumat (30/5/2025).
Ustaz Adi mengutip hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi, Abdullah bin Abbas, sebagaimana tercatat dalam Shahih Bukhari.
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah."
Ia menjelaskan bahwa keutamaan hari-hari tersebut bahkan tidak bisa ditandingi oleh keutamaan jihad di jalan Allah, kecuali oleh seorang mujahid yang mengorbankan seluruh hartanya dan dirinya dalam pertempuran dan tidak kembali.
"Ini artinya, kita semua siapapun dan dalam kondisi apapun memiliki peluang yang luar biasa besar untuk mendapatkan cinta Allah melalui amal yang kita kerjakan di hari-hari ini," katanya.
Momentum Iman dan Transformasi Diri
Baca Juga: Tri Ibadah, Pilihan Tepat untuk Tetap Terhubung dan Nyaman Beribadah di Tanah Suci
Dalam pandangan Ustadz Adi Hidayat, keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah tidak hanya terletak pada limpahan pahala, tetapi juga pada potensi spiritualnya sebagai waktu refleksi diri.
Ia menyebutnya sebagai fase penyempurna dari proses latihan spiritual Ramadan.
"Kesempurnaan Dzulhijjah adalah penyempurna Ramadhan. Saat kita sukses menjadikan Ramadhan sebagai titik awal perbaikan, Dzulhijjah memperkokoh hasilnya," jelasnya.
Menurutnya, Dzulhijjah menawarkan paket penyempurnaan karakter yang berlapis. Mulai dari memperkuat iman, menghapus dosa melalui puasa Arafah, hingga membentuk kepribadian mabrur, yaitu pribadi yang bersih dari kesalahan dan penuh dengan kebaikan.
"Kalau Ramadhan membentuk kita, maka Dzulhijjah menguatkan hasilnya. Di sinilah letak transformasi. Orang yang memanfaatkan 10 hari ini dengan baik, insyaAllah akan jadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.
Bentuk-Bentuk Amal yang Ditekankan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025