Dalam ceramahnya, Ustaz Adi juga menguraikan berbagai bentuk amal yang dapat dilakukan selama 10 hari pertama Dzulhijjah:
Puasa Sunnah, khususnya pada tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah, yang disebutkan dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Shalat dan Tilawah, yaitu memperbanyak ibadah harian seperti qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, dan dzikir.
Sedekah dan Infaq, baik dengan jumlah besar maupun kecil, dengan niat ikhlas karena Allah.
Berkurban, bagi yang mampu secara finansial, dengan memilih hewan terbaik sebagai bentuk ketundukan dan pengorbanan kepada Allah.
Amal dengan Ilmu dan Akal, seperti menulis kebaikan, berdakwah, atau memberi nasihat yang membangun.
"Yang punya tenaga, gunakan fisikmu untuk amal saleh. Yang punya harta, berinfaklah. Yang punya ilmu, ajarkan. Semua beramal sesuai potensinya, itulah semangat muamalah dalam Dzulhijjah," ujar Ustaz Adi.
Tidak Semua Harus Berhaji
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun tidak semua Muslim bisa menunaikan ibadah haji, bukan berarti mereka tidak bisa mendapatkan keutamaan bulan ini. Dengan amal yang ikhlas dan konsisten, semua umat bisa mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.
Baca Juga: Tri Ibadah, Pilihan Tepat untuk Tetap Terhubung dan Nyaman Beribadah di Tanah Suci
"Orang yang belum berhaji tetap bisa dapat keutamaan dengan puasa Arafah, dzikir, dan amal saleh lainnya. Bahkan, bisa melebihi orang yang berhaji jika niat dan kualitas amalnya lebih baik," tegasnya.
Menuju Pribadi Mabrur
Di akhir ceramahnya, Ustaz Adi menegaskan bahwa tujuan akhir dari semua amalan di Dzulhijjah adalah lahirnya pribadi yang bertakwa. Pribadi yang tidak hanya taat secara ritual, tapi juga membawa dampak sosial yang nyata.
"Kalau pejabat ikut proses ini dengan benar, dia tidak akan korupsi. Kalau ustaz ikut sungguh-sungguh, dia tidak akan menipu. Kalau pengusaha mengikuti amalan ini, dia akan menjadi pengusaha yang amanah. Karena dari sinilah lahir pribadi mabrur," pungkasnya.
Ustaz Adi mengajak umat untuk menjadikan 10 hari pertama Dzulhijjah bukan hanya sebagai waktu beribadah, tapi juga sebagai waktu membangun versi terbaik dari diri sendiri.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota