SuaraJawaTengah.id - Memasuki tahun ajaran baru, sekolah-sekolah bersaing mendapatkan murid. Muncul kecenderungan sekolah swasta lebih banyak peminat dibanding sekolah negeri.
Pertumbuhan jumlah sekolah dasar yang tidak sebanding dengan jumlah angkatan usia sekolah, menyebabkan kuota siswa baru tidak terpenuhi. Rasio angka penerimaan murid baru di beberapa sekolah sangat rendah.
Dikutip dari data Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online, per tanggal 8 Juli 2025, jumlah siswa yang mendaftar pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Ngablak misalnya masih sangat sedikit.
Hanya SD Negeri 1 Ngablak yang bisa memenuhi kuota penerimaan siswa baru sebanyak 28 orang. Sedangkan SD Negeri Ngablak 2 dan 5, tercatat penerimaan murid baru masih nol.
Menurut Ketua Tim Teknis SPMB Kabupaten Magelang, Lambertus Pramudya Wardhana, pihaknya masih mengolah data penerimaan murid baru yang tercatat pada SPMB online.
Belum semua sekolah menginput data penerimaan siswa ke sistem online 2025. Sejauh ini Tim Teknis SPMB Kabupaten Magelang menerima pengajuan penerimaan murid baru tahap II dari 473 sekolah dasar dan 64 SMP.
Sekolah yang belum memenuhi kuota penerimaan siswa baru, dapat mengajukan perpanjangan masa pendaftaran.
“Ada yang belum terpenuhi, tetapi ada juga yang sudah berlebih. SMP Negeri 3 Satu Atap, Kaliangkrik misalnya, dari kuota 64 siswa, pendaftarnya 81 anak. Ditahap I kemarin mereka belum meng-online kan semua,” kata Lambertus Pramudya.
Jika hingga batas akhir penerimaan siswa baru tahap II, sekolah masih belum memenuhi kuota, kembali dilakukan perpanjangan masa pendaftaran sampai 31 Agustus 2025.
Baca Juga: Sekolah Swasta Gratis di Semarang Bertambah di Tahun 2025, Ini Alasannya!
“Jika masih ada kuota dan ada calon siswa yang mendaftar, silakan diterima. Itu modelnya offline. Pencatatannya lewat Dapodik setelah rilis. Saat ini Dapodik masih off, nanti rilisnya sekitar pertengahan Juli.”
Daya Tampung Berlebih
Tidak berimbangnya jumlah kuota siswa dengan jumlah anak usia sekolah di suatu wilayah, menyebabkan banyak sekolah kekurangan calon murid. “Beberapa SD kelebihan kursi dan meja atau daya tampung, dibanding jumlah anak usia sekolah.”
Tawaran fasilitas dan kualitas pendidikan yang lebih baik dari sekolah swasta menjadi faktor lain mengapa sekolah negeri saat ini sepi peminat. Hal ini terutama terjadi di wilayah perkotaan atau padat penduduk.
Banyaknya pilihan sekolah di perkotaan atau daerah padat penduduk, memberikan orang tua murid keleluasaan untuk mencari sekolah sesuai keinginan.
Di kawasan perkotaan berdiri banyak sekolah unggulan yang diminati oleh warga dari luar wilayah. Sehingga persaingan mencari murid baru di Kecamatan Muntilan misalnya, mungkin tidak terlalu dirasakan oleh sekolah-sekolah negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya