SuaraJawaTengah.id - Pesugihan babi ngepet adalah salah satu legenda urban paling terkenal di Indonesia. Cerita tentang orang yang bisa mendadak kaya setelah menjelma jadi babi demi mencuri uang orang lain ini sudah lama berkembang dan terus hidup hingga sekarang.
Dikutip dari YouTube Daftar Populer, berikut ini 7 fakta menarik tentang asal usul pesugihan babi ngepet yang perlu Anda tahu:
1. Bermula dari Mitos Gunung Kawi
Asal muasal pesugihan babi ngepet dipercaya bermula dari kawasan Gunung Kawi di Jawa Timur. Tempat ini sudah lama dikenal sebagai pusat praktik pesugihan dan spiritualisme yang melibatkan interaksi dengan makhluk-makhluk gaib.
Konon, seseorang yang ingin mendapatkan kekayaan secara instan bisa melakukan perjanjian gaib dengan siluman babi di sana. Perjanjian itu tidak hanya menuntut keberanian, tetapi juga pengorbanan besar demi mendapatkan "kekuatan" untuk berubah wujud dan menjalankan misi gaibnya di malam hari.
2. Ritualnya Ngeri: Tumbal dan Kotoran Siluman
Proses menjadi babi ngepet tidaklah mudah. Pelaku pesugihan biasanya harus menyerahkan tumbal seringkali anak yang paling disayang. Setelah itu, ia harus memakan kotoran dari siluman babi sebagai bagian dari ritual pemanggilan kekuatan gaib.
Siluman babi ini kemudian akan memberikan kain hitam gaib yang memungkinkan si pelaku berubah wujud menjadi babi setiap malam demi menjalankan aksinya.
3. Modus: Menggesek Tubuh di Dinding Rumah
Baca Juga: 4 Arti Kedutan Kelopak Mata Kanan Atas Menurut Islam dan Primbon Jawa
Setelah berubah jadi babi, cara mencuri uangnya pun tak kalah mistis. Cukup dengan menggesek-gesekkan tubuh ke dinding rumah korban, uang dan barang-barang berharga bisa berpindah secara gaib ke pelaku. Aksi ini hanya bisa dilakukan malam hari dan dalam waktu singkat sebelum tertangkap warga.
4. Ada Penjaga Lilin di Rumah
Pesugihan ini tidak bisa dilakukan sendirian. Harus ada ‘penjaga lilin’ di rumah—biasanya pasangan dari si pelaku. Tugasnya adalah mengawasi api lilin yang menyala. Jika api lilin bergoyang atau air dalam baskom beriak, itu pertanda sang babi dalam bahaya dan lilin harus segera dipadamkan agar pelaku bisa kembali ke wujud manusia.
5. Sering Muncul Saat Krisis Ekonomi
Fenomena pesugihan babi ngepet biasanya muncul ketika masyarakat sedang mengalami krisis ekonomi, ketimpangan sosial, atau keresahan kolektif. Ini menjadikannya sebagai bentuk pelarian atau “pegangan mistis” untuk harapan kaya mendadak, atau sebaliknya, jadi sosok yang disalahkan atas hilangnya barang tanpa sebab.
6. Kisahnya Terus Hidup Lewat Film dan Cerita
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota