Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 25 Juli 2025 | 21:14 WIB
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan komitmennya untuk mendukung masa depan digital Indonesia yang lebih inklusif. [Dok Indosat]

SuaraJawaTengah.id - Kekuatan kolektif dari para pelanggan seluler terbukti mampu menciptakan dampak masif. Sebanyak 375 Terabyte (TB) kuota internet yang terkumpul dari sedekah pelanggan Tri selama periode Ramadan 2025 lalu, kini telah bertransformasi menjadi 1.000 unit router yang siap menyalurkan koneksi digital ke lebih dari 400 sekolah di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.

Inisiatif yang lahir dari kampanye #MudahnyaKebaikan ini merupakan langkah konkret Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri untuk menjawab salah satu tantangan ekonomi digital paling krusial di Tanah Air: kesenjangan akses internet.

Data menunjukkan potret yang timpang, di mana hampir 70% pengguna internet masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, menyisakan hanya 30% untuk masyarakat di pelosok.

Kesenjangan ini tidak hanya membatasi akses terhadap informasi, tetapi juga berpotensi menghambat pemerataan peluang ekonomi dan pendidikan bagi generasi muda di luar kota besar.

Melalui program Sedekah Kuota, Tri berhasil mengubah donasi pelanggan menjadi aset digital produktif yang disalurkan melalui kolaborasi strategis dengan 1.000 Guru Foundation, sebuah organisasi sosial yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di daerah tertinggal.

“Akses digital adalah fondasi kemajuan. Melalui program ini, Tri ingin memastikan bahwa manfaat internet dapat dirasakan secara luas, terutama oleh generasi muda di daerah pelosok," ujar Vivek Mehendiratta, Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (25/7/2025). 

"Berkat kontribusi pelanggan dan kolaborasi bersama 1.000 Guru Foundation, inisiatif ini tidak hanya menghadirkan koneksi internet, tetapi juga membuka akses dan peluang digital yang berkelanjutan. Didukung dengan rangkaian produk Tri yang lebih hemat dan sinyal cepat, kami berharap kehadiran internet dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka dan menjadi bekal menuju masa depan yang lebih baik,” tambahnya

Penyaluran 1.000 router ini bukan sekadar bantuan infrastruktur, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk modal sumber daya manusia (SDM).

Dengan akses internet, para siswa dan guru di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) kini memiliki gerbang yang sama untuk mengakses materi pembelajaran, memperluas wawasan, dan beradaptasi dengan tuntutan ekonomi global yang semakin digital.

Baca Juga: Mengenal IM3 Platinum, Makin Canggih dengan Sentuhan AI: Era Baru Pascabayar Telah Tiba

Apresiasi atas kolaborasi ini juga datang dari pihak mitra di lapangan yang melihat langsung dampaknya. Jemi Ngadiono, Founder 1.000 Guru Foundation, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini, “Kami bangga bisa berkolaborasi dengan Tri dalam menghadirkan akses pendidikan yang lebih setara. Dukungan pelanggan Tri terbukti bisa membawa dampak nyata bagi anak-anak di daerah terpencil.”

Sebagai brand yang menyasar segmen anak muda, Tri juga memastikan bahwa keberlanjutan akses ini didukung oleh produk yang terjangkau.

Rangkaian paket isi ulang Happy yang ditawarkan mulai dari harga Rp5.000 dirancang agar konektivitas digital tidak menjadi beban ekonomi, melainkan alat pendorong produktivitas.

Load More