Budi Arista Romadhoni
Rabu, 06 Agustus 2025 | 20:24 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat berkunjung ke salah satu industri. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Ekonomi Jawa Tengah menunjukkan performa impresif dengan meroket 5,28 persen pada triwulan II-2025 (y-on-y), sebuah angka yang tak hanya memicu optimisme tetapi juga mengungkap strategi jitu di baliknya.

Dunia usaha merespon positif, menyebut kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dengan pendekatan 'Ngopeni Ngelakoni' menjadi magnet kuat yang bahkan menarik pengusaha dari provinsi lain untuk "pindah kandang".

Capaian ini dinilai sebagai angin segar yang membangkitkan gairah para pelaku usaha untuk tancap gas. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, menyebut pertumbuhan ini adalah buah dari kolaborasi solid antara pemerintah dan swasta.

“Kami tentu sangat mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terus menunjukkan tren positif. Ini membangkitkan optimisme pelaku usaha untuk terus melaju dan mengembangkan kegiatannya,” kata Harry saat ditemui di Kota Semarang pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Jurus 'Ngopeni Ngelakoni' Jadi Kunci

Lebih dari sekadar angka statistik, ada formula kepemimpinan yang dirasakan langsung dampaknya oleh para pengusaha. Harry menyoroti bagaimana pemerintah provinsi kini sangat aktif turun ke lapangan, memastikan tidak ada hambatan dan sinergi berjalan mulus.

“Sesuai dengan tagline-nya Ngopeni Ngelakoni, Pak Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi bahkan langsung turun ke lapangan. Komunikasi kami dengan bupati dan wali kota kini semakin mudah. Model kegiatan kolaboratif ini telah terbukti sukses di sejumlah karesidenan, dan akan terus kami terapkan di seluruh karesidenan yang ada Jawa Tengah,” jelasnya.

Dampaknya bukan isapan jempol. Stabilitas sosial dan iklim usaha yang kondusif menjadi daya tarik utama bagi investor. Harry bahkan blak-blakan mengungkap fenomena menarik.

“Provinsi ini selalu kondusif, sangat mendukung pergerakan investasi. Bahkan, banyak pelaku usaha dari provinsi lain yang memilih relokasi ke Jawa Tengah, karena pemerintahnya responsif dan terbuka terhadap kebutuhan dunia usaha,” ujar Harry.

Baca Juga: Investasi Asing di Jateng Tembus Rp14 Triliun, Sarif 'Kakung' Abdillah Wanti-wanti UMKM

Sebagai bukti nyata, setelah sukses menggelar Great Sale di Solo Raya, Kadin akan melanjutkan inisiatif serupa di wilayah Pati Raya pada akhir tahun 2025 untuk terus menggerakkan roda perekonomian lokal.

Daya Beli dan Investasi Jadi Tulang Punggung

Kisah sukses ini diamini oleh investor yang sudah menanamkan modalnya. Perwakilan PT Trina Mas Agro Indonesia (TMAI), Martha, mengaku sangat terbantu oleh dukungan Pemprov Jateng.

Perusahaannya yang memproduksi panel surya di Kawasan Industri Kendal merasakan langsung berbagai kemudahan.

“Alhamdulillah kami banyak dibantu oleh pemerintah provinsi. Dengan berdiri di kawasan industri khusus, kami mendapatkan banyak kemudahan sebagai investor,” kata Martha. Infrastruktur seperti akses tol yang mulus bahkan membuat tamu-tamu internasionalnya merasa nyaman.

Dari sisi pemerintah, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini ditopang oleh fondasi yang kuat. Dua sektor andalan, yakni pertanian dan industri pengolahan, menjadi motor utamanya.

Load More