- Banyak pasukan TNI di Jawa Tengah terpengaruh PKI karena faktor sejarah, politik, dan rehabilitasi militer.
- Batalion 454 Banteng Riders serta Untung Syamsuri punya kaitan erat dengan jaringan dan ideologi PKI.
- Rehabilitasi pasukan PKI pasca Madiun 1948 membuat mereka kembali aktif di militer hingga G30S/PKI.
Rehabilitasi ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk kembali bergabung dengan unit militer resmi, yang mengarah pada percampuran antara pasukan yang setia pada TNI dengan pasukan yang terpengaruh PKI.
4. Pengaruh Agresi Belanda pada Pasukan yang Terlibat PKI
Ketika Belanda melancarkan agresi militernya, pasukan yang lolos dari penindasan PKI di Madiun tidak hanya bertahan, tetapi juga ikut melawan Belanda.
Beberapa pasukan PKI yang lolos ini akhirnya berada di Jawa Tengah dan menjadi bagian dari Komando Jawa Tengah, yang menyebabkan sebagian dari mereka tetap berada dalam struktur TNI hingga peristiwa G30S/PKI.
5. Pengaruh Proses Rehabilitasi dan Keputusan Politik
Setelah pasukan PKI yang sempat terlibat dalam pemberontakan dipulihkan statusnya oleh pemerintah militer Jawa Tengah, mereka diberi kesempatan untuk kembali aktif dalam militer.
Pasukan yang semula berafiliasi dengan PKI ini pada akhirnya bergabung dengan Kodam Diponegoro yang berbasis di Jawa Tengah, yang menjadi titik awal bagi perpecahan internal dalam tubuh TNI.
Fenomena banyaknya satuan tentara yang terpengaruh oleh PKI di Jawa Tengah tidak bisa dipandang hanya sebagai masalah sesaat. Pasca peristiwa Madiun, banyak tentara yang terlibat dalam pemberontakan PKI yang lolos dan tidak dihancurkan secara menyeluruh.
Hal ini mempengaruhi loyalitas mereka terhadap negara dan berkontribusi pada adanya kelompok-kelompok yang mendukung gerakan PKI.
Baca Juga: Pembantaian Purwodadi: Mengungkap Salah Satu Babak Tergelap Sejarah Indonesia Pasca-G30S PKI
Keputusan-keputusan politis dan rehabilitasi yang dilakukan oleh pihak militer, seperti yang dilakukan oleh Kolonel Gatot Subroto, menjadi salah satu penyebab mengapa banyak pasukan yang berafiliasi dengan PKI masih terlibat dalam insiden G30S/PKI.
Dengan memahami sejarah ini, kita dapat lebih bijak dalam melihat kompleksitas hubungan internal di dalam tubuh TNI pada masa itu, serta dampaknya terhadap stabilitas politik di Indonesia pada masa-masa berikutnya.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota