- Program Speling Pemprov Jateng menemukan banyak lansia mengalami depresi ringan dan cemas.
- Penyebab utamanya adalah rasa kesepian mendalam karena ditinggal anak-anak merantau ke kota.
- Dari 5,9 juta warga yang diskrining, puluhan ribu orang terindikasi mengalami gejala depresi.
SuaraJawaTengah.id - Sebuah realitas menyedihkan terungkap di pelosok desa Jawa Tengah: para orang tua yang kesepian rentan mengalami depresi dan kecemasan.
Penyebab utamanya adalah kerinduan mendalam terhadap anak-anak mereka yang merantau ke kota besar untuk mencari nafkah.
Fakta ini terkuak melalui program inovatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dokter Spesialis Keliling (Speling), yang secara aktif menjangkau warga hingga ke tingkat desa.
Temuan signifikan ini disampaikan langsung oleh dr Dwi Rejeki Nursanti, seorang dokter spesialis jiwa dari RSJD RM Soedjarwadi Klaten.
Saat bertugas dalam program Speling di Desa Wonoharjo, Wonogiri pada Kamis (9/10/2025), ia menemukan mayoritas pasien lansia yang datang berkonsultasi menunjukkan gejala gangguan kejiwaan.
"Banyak (gangguan kejiwaan) yang ditemukan adalah kecemasan dan depresi ringan. Dari 10 pasien, ada 7 sendiri yang datang di sini (konsultasi kecemasan dan depresi)," ujar dr Dwi di sela-sela kegiatannya.
Mirisnya, dari tujuh pasien tersebut, sebagian besar adalah orang tua yang hidup sendiri. Anak-anak mereka telah lama meninggalkan kampung halaman. Usia mereka pun tergolong masih produktif hingga lansia, dengan rentang usia di atas 50 tahun.
"Tadi ada dua orang yang merasa sendiri karena anaknya merantau semua. Agak depresi karena rindu pada anaknya," katanya, menggambarkan potret kesepian yang dialami para orang tua di desa.
Negara Hadir, Gangguan Jiwa Terdeteksi
Program Speling yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen ini terbukti efektif menjadi garda terdepan deteksi dini masalah kesehatan, termasuk kesehatan jiwa yang sering kali tak terlihat.
Gubernur Ahmad Luthfi mengakui bahwa temuan kasus gangguan jiwa menjadi salah satu yang paling menonjol selama pelaksanaan Speling di ratusan desa.
"Di desa-desa itu tidak banyak yang mengenal dokter spesialis. Speling yang diintegrasikan dengan CKG ini bukti hadirnya negara untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan basis desa. Ini akan terus kita lakukan," kata Ahmad Luthfi beberapa waktu lalu.
"Ini saya amati, yang banyak itu ternyata gangguan jiwa. Makanya dokter spesialis jiwa kita ikutkan di program Speling," lanjutnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per 10 Oktober 2025 memperkuat temuan ini. Dari total 5.918.363 orang yang telah menjalani skrining kesehatan jiwa melalui berbagai program, termasuk Speling, hasilnya sangat signifikan.
Sebanyak 32.735 orang (0,55%) menunjukkan indikasi gejala depresi, dan 28.846 orang (0,49%) terindikasi mengalami gejala kecemasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota