- Kapal Jung Jawa, raksasa dari kayu jati, buktikan kejayaan dan kecanggihan maritim bangsa Jawa.
- Catatan sejarah dan genetika tunjukkan pelaut Nusantara sudah jelajahi samudra hingga Afrika.
- Jung Jawa jadi simbol kejayaan maritim Indonesia yang pernah disegani dunia dan perlu dihidupkan lagi.
Pelaut Jawa dikenal sebagai perintis seni navigasi. Mereka mampu membaca arah angin, posisi bintang, dan arus laut dengan akurat tanpa bantuan kompas modern.
Keahlian ini menjadi bukti bahwa Nusantara pernah menjadi bangsa pelaut yang unggul dalam teknologi dan strategi pelayaran.
3. Jejak Sejarah dalam Prasasti dan Sastra
Istilah “Jung” sudah tercatat dalam prasasti Sembiran di Bali pada tahun 1065 Masehi. Dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa para saudagar datang ke pelabuhan Manasa menggunakan kapal Jung dan Bahitra.
Bukti lain muncul dalam sastra Jawa kuno Kakawin Bomantaka dari akhir abad ke-12.
Bahkan para pelancong dunia seperti Odorico, John de Marignolli, dan Ibnu Battuta pada abad ke-14 juga mencatat keberadaan kapal besar dari Jawa dalam perjalanan mereka ke Nusantara.
Astronom Yunani Claudius Ptolemaeus pun menyebut kapal dari wilayah Sumatera dan Jawa dengan istilah Colandia Ponta, yang berarti kapal besar dari Timur.
Semua catatan ini menegaskan bahwa Jong Jawa benar-benar eksis dan diakui oleh bangsa-bangsa dunia.
4. Desain dan Teknologi Kapal yang Unik
Baca Juga: Demi Good Governance, Gubernur Jateng Izinkan BPK 'Obok-Obok' 7 Sektor Vital
Jong Jawa dibuat dengan teknik yang sangat canggih untuk ukuran zamannya. Kapal ini dibangun tanpa menggunakan paku besi. Setiap papan kapal disambung dengan sistem kayu pasak yang kokoh.
Lambungnya terdiri dari empat lapis papan jati yang tebal, menjadikannya kapal yang tahan peluru meriam sekalipun.
Layar kapalnya dibuat dari anyaman bambu dan tikar tenun, teknologi yang kemudian ditiru oleh pelaut Tiongkok setelah mempelajarinya dari para pelaut Austronesia.
Jenis layar lain yang digunakan adalah layar tanja, layar segi empat yang memungkinkan kapal berlayar melawan arah angin. Dengan sistem ini, kapal Jong Jawa mampu berlayar jauh hingga Laut Cina Selatan, Teluk Benggala, bahkan sampai ke pantai barat Afrika.
Duarte Barbosa, penjelajah Portugis, mencatat bahwa kapal Jawa berbeda dari kapal Eropa karena terbuat dari kayu tebal dan diperbaiki dengan cara menumpuk papan baru di atas papan lama. Karena itu, kapal Jawa bisa bertahan sangat lama di laut tanpa cepat rusak.
5. Pusat Produksi Kapal dan Masa Kejayaan Maritim Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025