- Gubernur Ahmad Luthfi dukung penuh pemeriksaan BPK sebagai langkah wujudkan pemerintahan bersih.
- BPK periksa 7 objek vital di Pemprov Jateng, termasuk RSUD, Bank Jateng, hingga aset daerah.
- Pemeriksaan juga mencakup kinerja Pemprov Jateng dalam upaya meningkatkan program ketahanan pangan.
SuaraJawaTengah.id - Gebrakan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih atau clean government and good governance digaungkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Ia memberikan lampu hijau dan dukungan penuh kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk 'mengobok-obok' tujuh sektor vital di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Langkah tegas ini disampaikan Luthfi saat menghadiri entry meeting dengan BPK Perwakilan Jawa Tengah di Kantor Gubernur, Semarang, pada Senin (13/10/2025).
Menurutnya, pemeriksaan ini adalah sebuah keharusan untuk menjaga kesehatan organisasi pemerintahan yang dipimpinnya.
"Pemeriksaan ini objek dan materinya jelas, artinya Pemprov Jateng harus mendukung, karena ini untuk kesehatan organisasi," kata Luthfi di hadapan para pejabat.
Luthfi menegaskan bahwa seluruh organisasi di lingkungan Pemprov Jateng, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), merupakan motor penggerak pembangunan.
Oleh karena itu, kinerja dan pengelolaan keuangannya harus transparan dan akuntabel. Ia memandang audit BPK bukan sebagai ancaman, melainkan keuntungan strategis.
"Pemeriksaan ini menguntungkan, karena kita cepat tahu apa yang harus dilakukan terkait keuangan, kinerja, dan sebagainya," tambahnya.
Dukungan serupa juga datang dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
Baca Juga: Awas! Gubernur Luthfi Wanti-wanti ke Kades, Gandeng Aparat Kawal Dana Desa Rp7,9 T di Jateng
Ia menyebut pemeriksaan eksternal oleh BPK layaknya sebuah assessment yang lebih objektif untuk menilai apakah kebijakan dan program yang dijalankan Pemprov sudah berada di jalur yang benar.
"Assessment dari luar akan lebih cermat, karena perspektifnya berbeda. Itu akan menjadi bagian untuk melakukan perbaikan," ujar Sumarno.
Untuk memastikan hasil pemeriksaan akurat, Sumarno menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD yang menjadi objek audit untuk bersikap kooperatif dan transparan.
Ia meminta agar semua data yang dibutuhkan diberikan apa adanya, sehingga rekomendasi dari BPK nantinya benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
7 Sektor Vital yang Jadi Sasaran BPK
Pemeriksaan BPK kali ini tidak main-main. Ada tujuh objek dan tema yang menjadi fokus utama, menyasar sektor-sektor krusial yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik dan pendapatan daerah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota