Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 07:27 WIB
Ilustrasi makanan rebusan yang sehat dan kini tengah viral. [Freepik.com/Freepik]
Baca 10 detik
  • Usaha rebusan bisa jadi bisnis menguntungkan jika dikelola tekun, kreatif, dan disiplin tiap hari.
  • Kunci suksesnya ada pada bahan berkualitas, peralatan tepat, dan konsistensi menjaga waktu jual.
  • Dukungan keluarga, doa, dan promosi kreatif di media sosial bantu rebusan jadi bisnis kekinian.

SuaraJawaTengah.id - Usaha rebusan ternyata bisa jadi ladang cuan besar jika dijalankan dengan kesungguhan dan strategi yang tepat. Dari bahan sederhana seperti singkong, ubi, pisang, hingga jagung, rebusan bisa diolah menjadi jajanan kekinian yang laris di Semarang.

Banyak pelaku usaha atau UMKM yang mampu menjual puluhan kilo setiap hari dan meraup omzet jutaan rupiah berkat ketelatenan dan keberanian mencoba hal baru.

Sebagaimana dikutip dari YouTube Ayo Beli, berikut tujuh tips penting yang bisa diterapkan agar usaha rebusan bisa berkembang pesat dan viral.

1. Berani Mulai, Jangan Tunggu Siap

Rasa malu sering kali jadi penghambat utama saat ingin mulai berjualan. Banyak yang merasa gengsi atau takut tidak laku, padahal semua pelaku usaha pernah memulai dari titik yang sama.

Rasa canggung itu akan hilang seiring waktu begitu terbiasa menghadapi pelanggan dan rutinitas harian.

Pasar tidak menunggu orang yang paling siap, melainkan orang yang berani mengambil langkah pertama. Begitu mulai bergerak, pengalaman akan membentuk keterampilan, dan kepercayaan diri akan tumbuh dengan sendirinya.

2. Beda dari yang Lain

Pasar kuliner saat ini dipenuhi produk yang serupa. Untuk bisa menonjol, rebusan perlu dikemas dengan cara yang unik.

Baca Juga: Cerita Jamsari 15 Tahun Lawan Diabetes, Akhirnya Didatangi Dokter Spesialis Langsung ke Desa

Sementara banyak penjual memilih fokus pada gorengan, rebusan justru menawarkan keunggulan berbeda: lebih sehat, bernostalgia, dan cocok untuk semua kalangan.

Pilihlah konsep yang bisa membuat orang penasaran, misalnya variasi rasa baru, tampilan modern, atau kemasan menarik. Keunikan sederhana bisa membuat pembeli datang kembali karena menemukan sesuatu yang tidak mereka temukan di tempat lain.

3. Telaten dalam Proses

Merebus bahan terlihat mudah, tetapi hasil terbaik hanya bisa diperoleh dari kesabaran dan ketelitian. Air harus dijaga agar panasnya stabil, bahan perlu diaduk agar matang merata, dan waktu perebusan tidak boleh sembarangan.

Rebusan yang empuk, wangi, dan lembut adalah hasil dari proses panjang yang dilakukan dengan hati-hati. Satu kesalahan kecil, seperti air yang terlalu mendidih atau bahan yang terlalu padat, bisa merusak seluruh hasil produksi. Ketelatenan adalah rahasia utama kualitas.

4. Gunakan Peralatan yang Tepat

Peralatan memegang peran penting dalam menjaga efisiensi dan kualitas. Dandang besar bertingkat, kompor tunggu, dan wadah perebus stainless bisa mempercepat proses sekaligus menghemat bahan bakar. Banyak pelaku usaha memesan dandang khusus agar kapasitasnya sesuai kebutuhan produksi harian.

Dengan modal sekitar empat juta rupiah, peralatan dasar seperti dandang, kompor, dan wadah penyimpanan sudah bisa dimiliki. Peralatan yang baik bukan hanya membantu kerja lebih cepat, tetapi juga mengurangi risiko kegagalan saat memasak dalam jumlah besar.

5. Pilih Bahan Baku Berkualitas

Kesalahan dalam memilih bahan baku bisa berakibat fatal. Singkong yang salah jenis akan keras meski direbus lama, ubi yang terlalu tua menjadi berserat, dan pisang yang kurang matang kehilangan rasa manisnya.

Gunakan bahan segar dari pemasok yang terpercaya. Kenali jenis singkong yang cocok untuk direbus, seperti singkong ketan atau singkong madu, yang teksturnya lembut dan rasanya manis alami. Jika bahan dasarnya baik, hasil rebusan pun akan memiliki cita rasa yang konsisten.

6. Disiplin dengan Jadwal Produksi

Kesuksesan usaha rebusan tidak lepas dari kedisiplinan waktu. Proses persiapan bisa dimulai setelah maghrib, dilanjutkan perebusan dini hari, sehingga pagi-pagi produk sudah siap dijual dalam keadaan hangat dan segar.

Konsistensi waktu membuat pelanggan tahu kapan rebusan tersedia. Kebiasaan menjual pada jam yang sama setiap hari membentuk kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Rebusan yang baru matang setiap pagi akan selalu terlihat menggoda di mata pembeli.

7. Niat, Doa, dan Dukungan Keluarga

Usaha kecil sekalipun memerlukan fondasi kuat dari sisi mental dan spiritual. Niat yang tulus, doa yang terus dipanjatkan, serta dukungan keluarga menjadi sumber energi saat menghadapi kelelahan dan tantangan.

Banyak pelaku usaha rebusan yang tetap konsisten karena melibatkan orang tua atau pasangan dalam proses produksi. Dukungan tersebut bukan hanya membantu tenaga, tapi juga menambah keberkahan pada hasil usaha.

Rebusan bisa tetap sederhana tapi tampil kekinian. Kemasan berbahan karton kraft, stiker lucu, atau nama brand yang menarik bisa menciptakan kesan segar di mata pembeli muda. Promosi lewat media sosial juga sangat efektif.

Unggah video proses merebus, momen melayani pelanggan pagi hari, atau testimoni pembeli. Cerita otentik semacam ini mampu membangun kedekatan emosional dengan calon konsumen tanpa biaya besar.

Rebusan bukan hanya jajanan kampung, tapi peluang bisnis dengan potensi besar. Dari bahan murah bisa lahir omzet jutaan jika dikelola dengan tekun dan penuh inovasi. Kunci keberhasilan bukan pada resep rahasia, melainkan pada kesungguhan menjaga kualitas dan konsistensi setiap hari.

Jika dijalankan dengan hati, usaha rebusan bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil sekaligus membawa kebanggaan tersendiri karena dari dapur sederhana, lahir kesuksesan yang nyata.

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More