Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 14:14 WIB
Lahan tanaman padi yang ditanam pada musim tanam (MT) ketiga di Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]
Baca 10 detik
  • Pemkab Demak sukses optimalkan 5.000 hektare sawah untuk bisa panen padi hingga tiga kali setahun.
  • Kunci keberhasilan program ini adalah normalisasi sungai yang menjamin pasokan air irigasi.
  • Produktivitas tetap tinggi, mencapai 6-7 ton per hektare meski di musim tanam ketiga.

SuaraJawaTengah.id - Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil membuat gebrakan signifikan di sektor pertanian dengan membuktikan bahwa panen padi tiga kali dalam setahun bukan lagi sekadar wacana.

Melalui optimalisasi lahan sawah seluas 5.000 hektare, para petani kini menikmati hasil panen di musim tanam (MT) ketiga, sebuah pencapaian yang sebelumnya sulit terwujud.

Kunci utama di balik kesuksesan ini ternyata terletak pada perbaikan infrastruktur pengairan yang masif.

Pemerintah daerah secara strategis menormalisasi aliran sungai yang tidak hanya berfungsi untuk mitigasi banjir, tetapi juga menjadi 'jantung' baru bagi pasokan air irigasi yang stabil ke lahan-lahan persawahan.

"Keberhasilan produksi di lahan 5.000 hektare di musim tanam ketiga ini dibuktikan dengan sawah petani padi di berbagai kecamatan sudah memasuki masa panen," kata Bupati Demak Eisti'anah dikutip dari ANTARA di Demak, Jumat (17/10/2025).

Langkah cerdas ini langsung berdampak pada capaian luas tanam yang melampaui target. Dari target awal seluas 51.000 hektare, realisasi hingga Oktober 2025 melejit hingga 69.360 hektare.

Angka ini merupakan akumulasi dari luas tanam pada MT pertama, kedua, dan ketiga yang berhasil dioptimalkan.

Bupati Eisti'anah menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian.

Perbaikan infrastruktur menjadi fondasi utama untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Geger Tarif Parkir Masjid Agung Demak Capai Rp65 Ribu, Warga Protes Keras!

"Selain bertujuan untuk mencegah banjir, juga untuk kelancaran pasokan air irigasi ke persawahan guna meningkatkan produktivitas tanaman padi," ujarnya.

Keberhasilan tanam tiga kali ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menjadi pilar penting dalam upaya memperkuat ketersediaan bahan pangan, khususnya beras, di Kabupaten Demak yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Agus Herawan, menambahkan bahwa program ini merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar petani. Oleh karena itu, sosialisasi intensif dilakukan untuk memastikan para petani memahami teknis dan manajemen air. Hasilnya pun memuaskan.

"Hasil pantauan sementara ini, tanaman padinya bagus. Bahkan sudah ada yang mulai panen dengan hasil panen tidak berbeda jauh dengan MT sebelumnya," ujarnya.

Menariknya, produktivitas di MT ketiga ini tidak mengalami penurunan. Jika hasil panen MT 1 dan 2 berkisar 6-7 ton per hektare, angka serupa juga berhasil dicapai pada panen ketiga, yakni 6-7 ton per hektare gabah kering panen (GKP).

Hingga kini, total produksi padi di Demak telah mencapai 591.337 ton GKP dan akan terus bertambah seiring panen yang masih berlangsung.

Load More