Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 14:55 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko saat mengurai kemacetan di Genuk Semarang pada Jumat (24/10/2025). [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Gubernur Ahmad Luthfi & Wagub Taj Yasin beri perintah langsung atasi macet horor Pantura Demak.
  • Petugas gabungan Dishub & Polisi dikerahkan ke titik banjir untuk rekayasa lalu lintas.
  • Kemacetan parah selama tiga hari akibat banjir berhasil diurai, lalu lintas kembali bergerak.

SuaraJawaTengah.id - Kelumpuhan total arus lalu lintas di jalur Pantura Demak-Semarang yang terjadi selama tiga hari terakhir akhirnya berhasil diatasi.

Di balik terurainya kemacetan horor akibat banjir, ada perintah tegas dari pucuk pimpinan Jawa Tengah, Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, yang menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat.

Sebelumnya, jalur utama yang menghubungkan Semarang dengan kota-kota di timur Jawa itu tak ubahnya seperti parkiran raksasa. Kendaraan sama sekali tidak bisa bergerak, terjebak dalam genangan air dan antrean panjang.

Namun, pemandangan drastis berubah pada Jumat (24/10/2025), di mana kendaraan kini sudah bisa melaju kembali, meski dalam kondisi padat merayap.

Keberhasilan ini merupakan buah dari respons cepat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah setelah mendapat arahan langsung dari Luthfi-Yasin.

Pasangan pemimpin ini meminta dinas terkait, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah, untuk tidak tinggal diam dan segera turun ke lapangan menangani dampak musibah banjir yang melumpuhkan urat nadi ekonomi tersebut.

“Terlebih Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin meminta sejumlah dinas di Pemprov Jateng terjun ke lapangan untuk bersama-sama menangani musibah banjir tersebut. Petugas gabungan juga sudah bekerja sejak Rabu malam begitu banjir melanda,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko, saat ikut mengurai kemacetan di Genuk, Kota Semarang.

Menerjemahkan perintah tersebut, Arief Djatmiko bersama jajarannya dan pihak kepolisian langsung melakukan pemantauan intensif di titik-titik kritis.

Mulai dari Jalan Raya Kaligawe, depan RSI Sultan Agung, pertigaan Genuk, hingga wilayah Sayung di depan Pabrik Polytron dan Pasar Buyaran, Kabupaten Demak, menjadi fokus utama.

Baca Juga: Demi Good Governance, Gubernur Jateng Izinkan BPK 'Obok-Obok' 7 Sektor Vital

“Kami melakukan pantauan secara intensif selama dua hari ini. Kemacetan terjadi akibat hujan dan banjir dari Jembatan Kaligawe sampai Pasar Buyaran Demak,” jelas Arief.

Di lapangan, petugas gabungan disebar untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Mereka tidak hanya mengatur arus kendaraan yang tersendat tetapi juga secara aktif mengarahkan pengendara ke jalur-jalur alternatif yang telah disiapkan untuk menghindari titik banjir terparah.

“Untuk kendaraan yang di Genuk kita arahkan ke Jalan Woltermonginsidi,” imbuh Arief.

Hasilnya langsung terasa. Penumpukan kendaraan yang sebelumnya mengular hingga wilayah Demak, kini mulai mencair.

“Kemarin kemacetan sampai Demak, tapi hari ini sudah lancar. Di Buyaran tadi sudah tidak macet,” lanjutnya.

Upaya cepat dan terkoordinasi ini mendapat apresiasi dari pengguna jalan yang telah berhari-hari menderita akibat kemacetan. Kurdi, seorang sopir truk tronton, mengaku sangat lega karena perjalanan yang ditempuhnya kini jauh lebih lancar.

Load More