Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 31 Oktober 2025 | 07:23 WIB
Ilustrasi Hujan Lebat disertai petir di Semarang. (Pixabay)
Baca 10 detik
  • Semarang diprediksi dilanda hujan disertai petir pada Jumat, warga diimbau waspada.
  • Potensi banjir rob mengintai pesisir Jawa Tengah, termasuk Semarang, perlu mitigasi.
  • Dinamika atmosfer seperti Sirkulasi Siklonik dan Bibit Siklon Tropis memengaruhi cuaca.

SuaraJawaTengah.id - Semarang dan sekitarnya dihadapkan pada kondisi cuaca yang cukup menantang pada hari Jumat (31/10/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan berpetir, serta ancaman banjir rob yang mengintai wilayah pesisir.

Perubahan cuaca ekstrem ini menuntut kewaspadaan ekstra dari warga Semarang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Prakirawati cuaca BMKG, Adelia, dalam siaran daringnya, secara spesifik menyebut Kota Semarang sebagai salah satu daerah yang diprakirakan akan dilanda hujan disertai petir.

Kondisi ini tentu saja memerlukan perhatian serius, mengingat hujan petir dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari gangguan aktivitas luar ruangan hingga potensi kerusakan infrastruktur dan bahaya sambaran petir. Warga diimbau untuk mencari tempat berlindung yang aman saat hujan petir melanda.

Selain Semarang, beberapa kota lain seperti Bandar Lampung, Serang, Banjarmasin, dan Mamuju juga diprediksi akan mengalami hujan disertai petir.

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang berpotensi mengguyur Kota Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tanjung Selor, dan Nabire.

Hujan ringan diprakirakan terjadi di Kota Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Samarinda, Palangka Raya, Makassar, Palu, Kendari, Merauke, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Ambon.

Namun, ancaman bagi Semarang tidak hanya datang dari langit. BMKG juga mendeteksi potensi banjir rob di pesisir Jawa Tengah, termasuk Semarang.

Baca Juga: Kapolda Jateng Cek Banjir di Genuk Semarang, Pastikan Berikan Layanan Terbaik untuk Masyarakat

"BMKG juga mendeteksi potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan dan Maluku," ujar Adelia.

Banjir rob merupakan fenomena kenaikan muka air laut yang menggenangi daratan, dan dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi masyarakat pesisir, mulai dari kerusakan properti hingga gangguan aktivitas ekonomi.

Kondisi cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer dan faktor lokal.

Adelia menjelaskan bahwa Sirkulasi Siklonik terpantau di laut Andaman, laut China Selatan, laut Jawa bagian selatan, Kalimantan Barat, Perairan utara Aceh-Banten bagian selatan, Sarawak Malaysia hingga Kalimantan Selatan.

Selain itu, Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan terus bergerak ke arah barat di sekitar Samudera Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 15 knot, membentuk wilayah konvergensi di area tersebut.

Dinamika inilah yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan dan potensi petir di beberapa wilayah, termasuk Semarang.

Load More