Ronald Seger Prabowo
Kamis, 27 November 2025 | 06:05 WIB
Menteri Imipas Agus Andrianto saat meninjau langsung produk hasil karya WBP pada Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di PIK 2 Kabupaten Tangerang. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)
Baca 10 detik
  • Kemenimipas di bawah Menteri Agus Andrianto mencetak capaian besar pada tahun 2025 melalui reformasi pemasyarakatan.
  • Fasilitas kesehatan RSUP Kelas D Pratama didirikan di Nusakambangan pada Agustus 2025 untuk layanan narapidana berisiko tinggi.
  • Pengelolaan 59 Rupbasan dan ribuan pegawai dialihkan kepada Kejaksaan Agung melalui serah terima April dan Juli 2025.

Tahun ini, Kemenimipas juga menuntaskan dokumen teknokratik Renstra 2025–2029, mencanangkan zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) untuk 92 satuan kerja, serta mengajukan pengalihan anggaran operasional dari Kemenkumham agar Imipas dapat bekerja sepenuhnya mandiri.

Namun, geliat terbesar datang dari kebijakan pemasyarakatan yang menjadi etalase kinerja Agus. Dari pembangunan rumah sakit, reformasi UPT, pengalihan Rupbasan, hingga penataan SDM pemasyarakatan, Menteri Agus menegaskan arah baru lembaga ini: meninggalkan pola lama yang birokratis, beralih ke pendekatan yang lebih fungsional, profesional, dan berorientasi layanan manusia.

“Kemenimipas dibangun bukan untuk melanjutkan pola lama, tetapi untuk memperbaikinya. Pemasyarakatan adalah wajah negara. Bagaimana kita memperlakukan mereka yang sedang menjalani hukuman mencerminkan kualitas kemanusiaan dan keadilan kita,” tuturnya.

Kemenimipas menutup tahun dengan 18 usulan UPT Kantor Imigrasi baru dan rekonstruksi layanan pemasyarakatan yang bergerak ke era baru. Tahun 2025 menjadi pembuktian bahwa kementerian baru ini tak sekadar memisahkan diri dari induk lama, tetapi sedang membangun identitas dengan pemasyarakatan sebagai fondasi reformasi paling progresif.

Load More