Tak seperti sekolah yang ada di tengah kota, di SMPN 16 Semarang memang disediakan lima pernahkah komputer untuk membantu orang tua siswa saat mendaftar dan verifikasi.
"Banyak orang tua siswa yang belum paham dengan mendaftar lewat internet, para guru dan OSIS membantu mereka agar lebih cepat dan mudah," terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri menyatakan, sistem zonasi akan memudahkan orang tau dan siswa memilih sekolah sesuai jarak lokasi tempat tinggal.
"Tiap zonasi ada beberapa kelurahan, ini memudahkan jarak siswa untuk menuju sekolah. Ini juga sebagai pemerataan jadi nanti sudah tidak ada lagi namanya sekolah favorit," katanya, saat dikonfirmasi Jumat (14/6/2019).
Baca Juga:PPDB Mulai 4 Juli di Depok, Pakai Sistem Zonasi Ini Persyaratannya
Menurutnya, sistem zonasi bagi sekolahan akan memprioritaskan siswa yang lebih dekat ke sekolah meski ada siswa lain yang memiliki nilai lebih baik tapi rumahnya lebih jauh atau tak sesuai zonasi yang telah ditetapkan.
"Rumus perhitungannya ada, jadi harus jeli memilih sekolah, kemampuan, nilai, dan lingkungan semua dihitung," katanya.
Gunawan juga menyatakan bagi siswa yang tidak bisa tertampung atau tidak lolos PPDB untuk bisa segera memilih sekolah negeri lainnya atau sekolah swasta yang setingkat.
"Over kuota pasti terjadi, dan tak mungkin semuanya bisa diterima. Jangan berkecil hati masih banyak sekolah swasta yang berkualitas," tukasnya.
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga:Dinilai Persulit Siswa Berprestasi, Gubernur Jateng Terobos Aturan Zonasi