“Dalam perkembangannya muncul sejumlah desa yang juga mengajukan bantuan air bersih. Terbaru ada Desa Cijati Kecamatan Cimanggu, dan Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu,” kata Heru Kurniawan.
Karena itu, pihaknya bergegas mengagendakan penyaluran bantuan air. Sesuai rencana, penyaluran bantuan dimulai dari Desa Cijati.
“Untuk penyaluran bantuan air bersih, besok diagendakan ke Desa Cijati sama Desa Bojong. Kemudian Minggunya ke Desa Cinangsi sama Desa Panikel lagi,” kata dia.
Heru menjelaskan, agenda penyaluran air bersih untuk Desa Bojong dan Panikel bersifat lanjutan. Sebelumnya, pihaknya sudah menyalurkan bantuan air untuk dua desa itu sebanyak 7 tangki.
Baca Juga:Kemarau, Ratusan Produsen Sale Pisang Rumahan di Cilacap Malah Bergembira
“Untuk dua desa itu, sebelumnya sudah dibantu. Namun karena hampir habis, kami bantu lagi,” kata dia.
Heru menghitung, total bantuan air bersih dari pihaknya sudah mencapai 48 tangki. Bantuan air tersebut menyasar 7.123 KK dengan jumlah 21.660 jiwa terdampak kekeringan.
“Dalam sekali pengiriman, air bantuan yang diterima warga kami (di Binangun Baru dan Gocea) itu biasanya untuk sekitar sepekan. Karena itu, BPBD kemudian menyalurkan bantuan lagi,” kata Mardiyono, Jumat (5/7/2019).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Cilacap, Heru Kurniawan, tidak memungkiri terkait kebutuhan warga terdampak kekeringan itu. Kondisi di wilayah terdampak kekeringan sudah membuat warga kesulitan dalam mencari sumber air bersih.
Karena itu, mereka membutuhkan bantuan air bersih secara berkelanjutan.
Baca Juga:Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
“Memang ada sejumlah wilayah yang (ketika dipasok bantuan air) dalam sepekan cukup. Ada juga yang bisa sampai seminggu dua kali,” kata Heru saat dikonfirmasi Jumat sore (5/7/2019).