SuaraJawaTengah.id - Warga terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang diakibatkan sumber air menjadi payau dan mengering, membutuhkan bantuan air secara berkelanjutan. Lantaran dalam sekali pengedropan air bersih, hanya bertahan dalam sepekan.
Seperti dikemukakan warga terdampak kekeringan di Dusun Binangun Baru, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Wasiti (52). Dampak kekeringan telah membuatnya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk minum dan memasak. Karena itu, bantuan air bersih dari BPBD betul-betul diandalkan.
Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci, ia memanfaatkan air genangan di cekungan tanah. Air tersebut merupakan sisa guyuran di musim hujan.
“Untuk air bersih dari bantuan itu digunakan untuk memasak dan air minum. Biasanya bertahan sekitar lima hari sampai seminggu. Jadi setelahnya, ya butuh bantuan lagi,” kata dia, Jumat (5/7/2019).
Baca Juga:Kemarau, Ratusan Produsen Sale Pisang Rumahan di Cilacap Malah Bergembira
Warga lainnya, Misriatun (46) mengatakan air dari sumber sudah tidak memungkinkan lagi digunakan. Karena air yang ada terasa payau dan warnanya menguning.
“Kalau untuk mandi atau mencuci, pakainya air genangan itu. Untuk kebutuhan minum, pakainya air bantuan,” kata dia.
Kades Binangun, Mardiyono mengakui kondisi tersebut. Kesulitan air bersih di Dusun Binangun Baru dan Gocea telah menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu, air bersih bantuan betul-betul diandalkan oleh warga.
Warga terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin bertambah. Ini dipicu semakin mengeringnya musim kemarau, sehingga banyak warga yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Berdasarkan data BPBD Cilacap, wilayah terdampak kekeringan hingga Jumat (5/7/2019) ini mencapai 17 desa. Wilayah terdampak ini tersebar pada 7 kecamatan, meliputi Kecamatan Kampung Laut, Bantarsari, Patimuan, Kawunganten, Gandrungmangu, Jeruklegi, dan Karangpucung.
Baca Juga:Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
Kemudian terbaru, sejumlah desa lainnya juga mulai mengajukan bantuan air bersih karena warganya mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air.