SuaraJawaTengah.id - Fulvian Daffa, warga Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal dijerat memakai pasal berlapis, setelah ditangkap atas tuduhan melakukan ujaran kebencian, persisnya penghinaan terhadap almarhum kiai sepuh Nahdlatul Ulama Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Kasat Reskrim Polres Malang Kota Ajun Komisaris Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, Fulvian sudah diperiksa sejak Jumat (9/8) malam.
Kepada polisi, Fulvian juga mengakui akun Facebook yang mengunggah kalimat hinaan terhadap mendiang Mbah Moen adalah miliknya.
Jika terbukti bersalah, pelaku akan dijerat dengan pasal 156 KUHP dan UU ITE Nomor 19 tahun 2018 atas perubahan UU Nomor 11 tahun 2008 dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
Baca Juga:Tak Hanya 1, Polisi Ringkus 2 Lelaki Penghina Almarhum Mbah Moen
"Kami akan memfokuskan pada konten ujarannya yang bernada kebencian dan provokatif," kata Komang, Sabtu (10/8/2019).
Ketua GP Ansor Kota Malang Nur Junaedi Amin mengakui menghormati proses hukum yang dilakukan kepolisian.
Meskipun pelaku atau terlapor sempat meminta maaf, tabayun disertai pernyataan tertulis, pihaknya tidak akan mencabut laporan.
"Karena dia jelas melanggar aturan UU ITE kami meminta polisi menyelesaikan sesuai prosedur hukum berlaku. Kami khawatirkan tidak ada efek jera atau akan melakukan perbuatan serupa dikemudian hari, atau oleh kelompok lain," kata Junaedi.
Sebelumnya diberitakan, pemilik akun Facebook @fulvian.daffa.3 dilaporkan ke aparat kepolisian setelah dikecam warga, karena mengunggah pernyataan turut berduka cita tapi justru dinilai menghina kiai sepuh Nahdlatul Ulama Maimun Zubair alias Mbah Moen.
Baca Juga:Hina Mbah Moen yang Wafat, Pemilik Akun Facebook Ini Dilaporkan ke Polisi
Berikut tulisan duka cita akun tersebut yang dinilai menghina Mbah Moen:
- 1
- 2