Kisah Jumawan Selamatkan Telur Penyu dan Cerita Teluk Penyu Cilacap

Untuk mendapatkan pakan tukik atau telur penyu setelah menetas, Jumawan harus membiayai sendiri.

RR Ukirsari Manggalani
Sabtu, 21 September 2019 | 07:36 WIB
Kisah Jumawan Selamatkan Telur Penyu dan Cerita Teluk Penyu Cilacap
Jumawan memegangi tukik penyu, sesaat sebelum dilepasliarkan di Pantai Sodong, Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat sore (20/9/2019) [Suara.com/Teguh Lumbiria].

SuaraJawaTengah.id - Nama Jumawan disebut-sebut oleh pembawa acara untuk memberikan sambutan, sesaat sebelum prosesi pelepasliaran tukik-tukik penyu di Pantai Sodong, Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat sore (20/9/2019).

Pemanggilan nama ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk ratusan lebih masyarakat yang menyaksikan dari berbagai daerah.

Jumawan adalah warga Desa Karangbenda yang tengah menjadi pusat perhatian. Ia berhasil menyelamatkan sejumlah telur penyu dari kepentingan konsumsi sampai diperjualbelikan, dengan cara ditangkar.

Hasilnya, telur tumbuh menjadi tukik-tukik lucu dan menggemaskan. Tukik itulah yang kemudian dilepasliarkan dengan melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Adipala, Pemerintah Desa Karangbenda, sejumlah organisasi pecinta alam, Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak Maos, hingga masyarakat setempat.

Baca Juga:5 Berita Hits Otomotif Akhir Pekan: Jalan Seram, Mobil Listrik Mahal

"Dengan adanya pelepasan tukik ini, menjadi modal awal kita untuk penyadaran kepada masyarakat, tentang pendaratan penyu yang ada di pesisir pantai selatan (Jawa) khususnya pantai Cilacap. Karena Cilacap sendiri itu punya simbol, yakni (tempat wisata pantai) Teluk Penyu. Bukan hanya sekadar teluknya saja, tapi harus ada penyu-nya, betul?" tukas Jumawan setengah brtanya kembali kepada para penonton dalam sambutannya.

Jumawan mengatakan, hal itu menjadi modal awal untuk pelestarian penyu di pesisir Kabupaten Cilacap.

"Mudah-mudahan ini bisa diikuti di daerah lain seperti Glempang Pasir, Welahan Wetan, Sidaurip, karena daerah tadi menjadi titik-titik pendaratan penyu yang ada di sekitar pesisir pantai selatan," ucapnya.

Ditemui Suara.com usai acara, Jumawan bercerita bahwa penangkaran penyu dilakukan olehnya lahir dari keprihatinan. Karena sepengetahuannya, keberadaan satwa ini masih dikonsumsi sejumlah warga, bahkan ada yang memperjualbelikannya.

"Hal itu menggerakkan hati saya untuk menangkar telur-telur tadi supaya bisa ditetaskan, kemudian diserahkan ke BKSDA untuk dilepasliarkan," jelas Jumawan.

Baca Juga:Lebih dari 30 Orangutan Terpapar Kabut Asap, Diobati Pakai Nebulizer

Laman berikut adalah kisah Jumawan menangkarkan telur-telur penyu menjadi tukik.

Kontributor : Teguh Lumbiria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini