Mahasiswa Unnes: Bus Diintimidasi Agar Tidak Antarkan Kami ke Jakarta

Kata Presiden Mahasiswa Unnes, "Pergerakan kami digembosi."

Rendy Adrikni Sadikin
Selasa, 24 September 2019 | 11:04 WIB
Mahasiswa Unnes: Bus Diintimidasi Agar Tidak Antarkan Kami ke Jakarta
Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/9). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJawaTengah.id - Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Saiful Mujab, mengaku bus yang mengangkut mahasiswa dari Semarang, Jawa Tengah, ke Jakarta mendapatkan intimidasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Saiful Mujab dalam rekaman video yang beredar di media sosial Twitter, Selasa (24/9/2019).

Dalam video tersebut, Saiful Mujab mengaku bus yang ditumpanginya sudah dicegat sejak di Semarang. Menurut dia, perjalanan mahasiswa dari Semarang sudah diintimidasi sejak awal.

"Kita sudah dicegat, dalam artian pergerakan kita digembosi karena perjalanan dari Semarang ke Jakarta sudah diintimidasi," ujar Saiful mengklarifikasi di depan kantor Kepolisian Resor Brebes, Jawa Tengah.

Baca Juga:Demo Mahasiswa Malang Tinggalkan Kata Makian di Papan Nama DPRD

Saiful mengatakan, sejak dari Semarang, pemilik dan sopir bus sudah diintimidasi untuk tidak mengantarkan rombongan mahasiswa ke Jakarta.

"Pemilik dan sopir bus diintimidasi agar tidak mengantarkan kita ke Jakarta. Perjalanan dari Semarang ke Jakarta pun agak bermasalah," terang Saiful Mujab.

Dia mengaku busnya ditahan pada sekitar pukul 3.45 dini hari WIB. Hingga pukul 7.25 WIB, bus dan mahasiswa masih tertahan di Polres Brebes.

"Pukul 3.45 WIB (bus) ditahan, sampai 7.25 WIB masih bertahan di depan Polres Brebes. Saya berharap polisi tidak lagi seperti ini," ujar Saiful Mujab.

Menurut Saiful, ada 5 bus yang berangkat dari Semarang ke Jakarta namun tertahan di Polres Brebes. Bus itu mengangkut sekitar 250 mahasiswa.

Baca Juga:Di Tengah Kepungan Demo Mahasiswa, DPR Akan Sahkan 6 Undang-Undang Hari Ini

"Saat ini di belakang saya ada 5 bus yang berangkat dari Semarang, ada sekitar 250 orang untuk menyuarakan aspirasinya di DPR," ujar Saiful.

Sekadar informasi, rombongan bus mahasiswa dari Semarang yang akan bergabung dalam aksi demonstrasi menolak RUU bermasalah di Gedung DPR RI Jakarta, tertahan di wilayah Pantura, tepatnya di daerah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Dua dari lima bus yang memberangkatkan rombongan mahasiswa itu dihentikan oleh jajaran Satlantas Kepolisian Resort Brebes, Selasa (24/9/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

"Ya benar dua bus, kami tahan saat petugas sedang melakukan razia rutin di depan Mapolres Brebes," kata Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono, saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (24/9/2019).

Aris menyebut, dua bus yang dihentikan karena menyalahi aturan yakni tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan, di mana tidak ada STNK-nya.

"Karena tidak ada STNK dua bus kami tahan, tiga bus boleh melanjutkan perjalanan," ucapnya.

Namun begitu, kata Aris, para mahasiswa dari tiga bus enggan melanjutkan kembali perjalanan ke Jakarta. Lebih memilih ikut bergabung dengan rekannya yang ada di dua bus tertahan.

"Katanya atas nama solidaritas. Jadi malah tidak melanjutkan perjalanan. Semua mahasiswa pilih bertahan di Mapolres, sambil menunggu bus pengganti," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini