Jukir Diciduk Densus, Warga Syok Frisnomi Terlibat Terorisme

"Kalau sosialisasi dengan warga cukup baik. Kalau ada kegiatan juga datang, kumpulan RT datang. Tapi memang orangnya pendiam," katanya.

Agung Sandy Lesmana
Senin, 18 November 2019 | 15:38 WIB
Jukir Diciduk Densus, Warga Syok Frisnomi Terlibat Terorisme
Ilustrasi. (Suara.com/Rambiga)

SuaraJawaTengah.id - Seorang juru parkir yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Senin (18/11/2019). Terduga teroris yang diketahui bernama Frisnomi (36), warga Kauman RT 03 RW 05, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Ketua RT 3, RW 5, Muhammad Khoiri, menyampaikan, terduga teroris Frisnomi sudah tinggal di Kauman sejak kecil. Hanya saja sejak rumahnya dijual, Frisnomi tinggal di indekos milik Yusron.

"Frisnomi sudah tinggal di Kauman sejak kecil, kemudian rumahnya dijual. Dia tinggal di indekos bersama sang ibu. Tetapi, sudah lebih kurang 10 tahun lalu ibunya meninggal," katanya saat ditemui di lokasi.

Khoiri mengatakan, selama ini sosok Frisnomi memang jarang berkomunikasi. Tetapi, Frisnomi tetap bersosialisasi dengan warga kampung.

Baca Juga:Tertular Radikal dari Istri dan 4 Fakta Terbaru Bomber Rabbial Muslim

"Kalau sosialisasi dengan warga cukup baik. Kalau ada kegiatan juga datang, kumpulan RT datang. Tapi memang orangnya pendiam," katanya.

Tetangga indekos Frisnomi, Ahmad Syidi Rozaki mengungkapkan, sebelum ditangkap oleh Densus, Frisnomi masih terlihat beraktivitas.

"Sekitar pukul 07.00 WIB saat saya hendak mengantar anak ke sekolah saya masih melihatnya. Tetapi, setelah itu katanya Frisnomi ditangkap, mungkin saat saya berangkat kerja," katanya.

Ahmad menyampaikan, selama ini Frisnomi diketahui berprofesi sebagai seorang juru parkir di sebuah toko buku di kawasan kampung Kauman. Lokasi tempatnya bekerja tidak terlalu jauh dari rumahnya.

"Kalau selama ini Frisnomi ini bekerja sebagai seorang tukang parkir di daerah Kauman," ucapnya.

Baca Juga:Terpapar Radikalisme, Perilaku Rabbial Berubah Drastis Sejak 6 Bulan Lalu

Ahmad tidak pernah menyangka jika Frisnomi terlibat dalam kasus terorisme. Menurutnya, selama ini tidak ada yang mencurigakan dalam kesehariannya.

"Ya tidak menyangka kalau yang bersangkutan terlibat terorisme. Memang orangnya jarang berkomunikasi, kalau kegiatan lain tidak tahu. Dia lebih sering berada di indekos," tandasnya.

Kontributor : Ari Purnomo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak