Viral! Bocah Rambut Gimbal dari Dieng Hanya Mau Dicukur oleh Jokowi

Sebagian masyarakat setempat mempercayai anak berambut gembel adalah titisan Kiai Kolodete, leluhur masyarakat Dieng.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 28 Desember 2019 | 09:50 WIB
Viral! Bocah Rambut Gimbal dari Dieng Hanya Mau Dicukur oleh Jokowi
Farida Dian Arafah, bocah berambut gimbal atau rambut gembel, bersama ibunya Marfuah di kediaman mereka di Kelurahan Mudal, Wonosobo, Jawa Tengah. [Suara.com/Khoirul]

SuaraJawaTengah.id - Permintaan bocah berambut gimbal atau rambut gembel dari dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, hanya mau dicukur langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.

Sontak, permintaan bocah bernama Farida Dian Arafah (3) asal Kelurahan Madal, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, itu membuat kedua orang tuanya kebingungan.

Pemenuhan permintaaan anak berambut gimbal sendiri menjadi prasyarat prosesi pencukuran.

"Dicukur Jokowi di alun-alun," kata Farida terkait syarat pencukuran rambut gembelnya.

Baca Juga:Pebalap yang Tewas Sepanjang 2019, Salah Satunya dari Indonesia

Permintaan aneh bocah imut itu sulit dijangkau orang tuanya. Jika meminta mainan atau makanan, kedua orang tuanya masih bisa mengusahakannya.

Hariadi, Ayah Farida, hanyalah seorang buruh penggilingan padi berpenghasilan minim. Sedangkan, Ibunda Farida, Marfuah, berjualan kecil-kecilan di rumah.

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah kecil dari kayu berukuran sekitar 5x8 meter.

Persoalannya anak itu terus merengek. Ia berulangkali meminta Presiden Jokowi untuk mencukur rambut gembelnya.

Meski pelafalannya belum lancar, Farida menyebut Jokowi sebagai presiden. Ia pun langsung menunjuk foto Jokowi saat ibunya memperlihatkan foto sejumlah pejabat negara lewat penelusuran google di handphonenya.

Baca Juga:Dibully Warganet Ucapkan Selamat Natal, Petinju Muslim Inggris Syok

Marfuah terus mencoba mengulang pertanyaannya, terutama saat anak itu bangun tidur. Barangkali, anaknya telah berubah pikiran hingga tak menyulitkannya untuk memenuhi permintaaan sang anak.

Ternyata jawaban Farida tetap sama. Ia ingin dicukur Jokowi. Marfuah pun tak bisa berbuat banyak.

Meski ia bingung setengah mati untuk memenuhi permintaan anaknya itu. Ia tidak punya akses sama sekali untuk menghubungi Presiden Jokowi.

Ia sadar bukan siapa-siapa yang mampu menghadirkan Jokowi untuk anaknya. Ia bingung karena permintaan itu harus dipenuhi.

Tetangganya yang mengetahui rengekan Farida berusaha mengumumkan permintaan anak kecil itu melalui media sosial.

"Yang upload orang sini," ujar Marfuah.

Marfuah berharap, dengan tersebarnya pengakuan sang anak di media sosial, Jokowi mengetahui dan mau membantunya memenuhi permintaan putrinya.

Sebab ada kepercayaan, jika permintaan anak gembel tidak dipenuhi, rambut itu akan tumbuh kembali meski telah dipotong. Ini yang membuat Marfuah takut.

Jika bertemu Jokowi, Farida mengaku tidak akan meminta apapun dari Jokowi selain mencukur rambut gembelnya, dan minta dibopong serta dibelikan es oleh sang presiden.

"Mau dibopong, beliin es," kata Farida.

Jika Jokowi mau memenuhi permintaan bocah berambut gembel itu, prosesi pencukuran rencananya akan diadakan di alun-alun pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Ini juga sesuai keinginan Farida yang meminta dicukur di alun-alun Wonosobo.

Farida tidak hanya ingin dicukur Jokowi. Ia juga meminta uang sejumlah Rp 1 juta. Namun ia tidak meminta uang itu ke Presiden Jokowi, melainkan kepada seorang yang disebutnya sebagai Mbah Abu.

"Minta uang sejuta sama mbah Abu," ungkap Marfuah.

Fenomena anak berambut gimbal di dataran tinggi Dieng hingga saat ini masih menyisakan misteri. Belum ada penjelasan medis mengenai tumbuhnya rambut gimbal pada anak-anak di wilayah dataran tinggi Dieng.

Biasanya, tumbuhnya rambut gimbal pada anak ditandai dengan gejala demam tinggi. Rambut gimbal bisa tumbuh memenuhi kepala, sebagiannya, atau beberapa helai saja.

Sebagian masyarakat setempat mempercayai anak berambut gembel adalah titisan Kiai Kolodete, leluhur masyarakat Dieng.

Pencukuran rambut gembel pun tak dilakukan sembarangan. Orang tua biasa menggelar prosesi adat atau selamatan dengan mengundang tetangga sekitar.

Orang tua juga harus menyediakan barang sesuai permintaan atau sesuatu yang diinginkan anaknya sebelum dicukur.

Jika keinginan itu tidak dipenuhi, rambut gembel tersebut dipercaya akan tumbuh lagi.

Kontributor : Khoirul

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini