Cerita Perjuangan Tiar Pembuat Drum Asal Cilacap yang Sukses Mendunia

Pembeli produk Tiar rata-rata pembuat dan kolektor drum. Belum ada musisi komersil yang membeli produknya. Ia berharap produknya ini juga dapat dibeli oleh musisi lokal.

Chandra Iswinarno
Senin, 06 Januari 2020 | 20:09 WIB
Cerita Perjuangan Tiar Pembuat Drum Asal Cilacap yang Sukses Mendunia
Tiar memegang bahan drum buatannya yang sukses mendunia. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka pemuda yang dua kali drop out dari dua SMK berbeda ini bakal sukses dengan usaha pembuatan drum yang dijual hingga lintas benua? Dari tangan kreatifnya kayu pohon Mahoni, Sonokeling, Sonokembang dan Mangga disulap jadi satu set jazz drum kit berkualitas tinggi.

Bahtiar Zulham, pemuda 25 tahun asal Dusun Cigulingharjo, RT 03 RW 07, Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap adalah pelakunya. Dari kediamannya yang bersekat anyaman bambu, dia menceritakan kisahnya.

"Saya sudah empat tahun belakangan membuat drum ini. Kalau jumlahnya sudah tidak bisa dihitung lagi. Yang jelas awalnya saya hanya iseng karena memang hobi saya bermain musik dari kecil," kata pemuda yang akrab dipanggil Tiar kepada Suara.com pada Senin (6/1/2020).

Ia mengaku menyukai musik keturunan dari kakeknya. Kakeknya dahulu adalah seorang musisi. Namun sang kakek tidak menyarankan Tiar untuk memainkan alat musik tiup, dengan alasan rentan terkena penyakit seperti teman seangkatan kakeknya.

Baca Juga:Terbuat dari Kerang Laut, Mengenal Tahuri, Alat Musik Khas Maluku

"Malah menurun ke saya, bapak saya tidak tahu musik sama sekali. Karena keterbatasan biaya, jadi saya berpikir bagaimana caranya bisa punya alat musik tapi tidak beli. Ya jadilah saya membuat alat musik sendiri. Lalu saya iseng posting di facebook untuk berjualan produk drum saya, enggak tahunya yang pertama menawar adalah warga negara Amerika," katanya.

Beruntung, bapaknya yang dahulunya pernah bekerja pelayaran di Amerika sedikit mengetahui pasaran kerajinan berbahan kayu jika dijual di sana.

"Awalnya saya ragu berjualan dengan harga dolar. Tapi berkat saran dari bapak saya akhirnya saya berani mematok harga dan alhamdulillah laku. Tidak pernah kepikiran sih produk perdana saya malah laku sama orang luar negeri. Di pikiran saya hanya orang Indonesia yang akan beli," katanya.

Bukan tanpa alasan Tiar membuat drum dari bahan kayu, ia menjelaskan usaha tersebut tak lepas dari peran bapaknya yang memang sudah menapaki usaha kayu lebih dahulu.

Tiar sedang melapisi snare drum dengan cat minyak agar terlihat lebih halus dan rapi. [Suara.com/Anang Firmansyah]
Tiar sedang melapisi snare drum dengan cat minyak agar terlihat lebih halus dan rapi. [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Kebanyakan yang dibuat pabrikan itu berbahan triplek. Tapi kalau produk saya ini bahannya kayu gelonggongan. Jadi tidak ada perekat sama sekali. Berani diadu lah kualitasnya sama drum dari keluaran pabrikan," lanjut Tiar.

Baca Juga:Menkop dan UKM: Alat Musik Buatan Lokal Patut Diapresiasi

Menurutnya kayu dari pohon Sonokeling, menjadi bahan baku paling bagus jika dibuat drum. Untuk kayu jati menurutnya malah tidak bagus untuk dijadikan produk drum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini