Modal Niat, Relawan Bisa Potong Rambut Sukiyah yang 27 Tahun Tak Mandi

Karena rambut Sukiyah yang gimbal, kemudian menjadi sarang kecoak dan tikus.

Dwi Bowo Raharjo
Rabu, 29 Januari 2020 | 07:10 WIB
Modal Niat, Relawan Bisa Potong Rambut Sukiyah yang 27 Tahun Tak Mandi
Relawan bernama Ardian Kurniawan Santosa saat berbincang dengan Sukiyah, perempuan yang tidak pernah mandi selama 27 tahun. (Foto dok. istimewa/relawan)

Meski sudah mau bicara dan dipotong rambutnya, Sukiyah kata Ardian, dalam proses penyembuhan.

Kekinian perkembangan Sukiyah sangat baik dan sudah mulai bisa jalan.

"Sedang dalam pemulihan, sudah bisa jalan, sudah mau mandi, makan sendiri bahkan minta makanan yang disukainya," katanya.

Selain itu, menurutnya Sukiyah sudah bisa berkomunikasi dengan pengawas yang lain. Kalau sebelumnya hanya mau berkomunikasi dengan Ardian, kini sudah bisa berkomunikasi dengan pengwas yang lain.

Baca Juga:Marahi Relawan Banjir, Camat Ciledug Minta Maaf Lewat Video

"Kalau sekarang sudah mau berkomunikasi dengan pengawas," ungkapnya.

Kata Warga

Wagiem, mengaku kerap memberikan makan Sukiyah selama 17 tahun. Menurutnya, ada yang aneh dari rumah rersebut.

Ia menyebut setiap kali dipasangkan lampu, maka lampunya akan mati.

"Iya sempat juga ada yang lampunya itu langsung meledak saat dipasang pada rumah yanh dihuni oleh Sukiyah," kata dia.

Baca Juga:Viral Relawan Banjir Dimarahi Camat Ciledug, Wali Kota Tangerang Minta Maaf

Selain itu, saat ia menyisir rambut Sukiyah namun Sukiyah malah memberontak. Akhirnya Wagiem tidak lagi menyisir rambut perempuan yang sudah lama menyendiri itu.

"Sempat juga saya sisir rambutnya, Namun dia malah ngamuk. Akhirnya saya tak pernah mengulanginya lagi," katanya.

Rencananya, rumah Sukiyah yang sempat tidak terawat itu akan direnovasi oleh beberapa relawan sosial dan lapisan masyarakat sekitar. Hal itu ditujukan untuk membantu Sukiyah yang saat ini dalam proses penyembuhan.

Ditolong Terpidana

Selain menceritakan pengalamannya mengurusi Sukiyah, ternyata Adian pernah merasakan dinginya jeruji besi. Saat itu ia mencuri 7 ton beras untuk menyambung hidup saat kondisi ekonomi sedang sulit.

Aksinya kemudian ketahuan dan membawanya ke salah satu penjara di Jember, Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak