Parahnya, aksi bejat itu dilakukan di kios pasar tempatnya bekerja pada Januari 2020 lalu. Menurut Kapolres, modus pelaku adalah dengan cara merayu dan memberikan miras kepada korban sebelum disetubuhi.
Ironisnya, sehabis dengan MM, di hari berikutnya, korban disetubuhi tersangka lain, KD (23) di kamar rumahnya, kecamatan Banjarmangu Banjarnegara.
Kedua tersangka itu pun kini harus meringkuk di tahanan Polres Banjarnegara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat dengan Pasal 81 Ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Perpu pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 5 miliar.
Tingginya angka kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Banjarnegara ini membuat Kapolres prihatin. Ia pun berkomitmen akam bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan kepada anak di bawah umur dengan pasal berat.
Baca Juga:Ogah Masuk Jebakan, Kiai Tersangka Kasus Pencabulan Tolak Diperiksa Polisi
Ia juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Pemkab Banjarnegara untuk sama-sama melakukan aksi pencegahan guna menekan kasus itu.
"Tidak ada ampun bagi pelaku kejahatan seks terhadap anak di bawah umur," katanya.
Kontributor : Khoirul