Sejak dibersihkan dua bulan lalu, rumah berhantu itu baru terisi mulai Kamis (16/4/2020) lalu.
'Semoga saya kuat tinggal di sini'
Heri mengaku lebih enak karantina di rumah karena bisa lihat anak dan istri. Selama tinggal di rumah isolasi angker itu, warga Sragen tersebut hanya bisa melihat anak dan istrinya di depan pintu gerbang pinggir jalan karena tidak boleh masuk.
“Saya imbau para pemudik taati aturan pemerintah. Jangan sampai ikut-ikutan menghuni rumah berhantu. Tempatnya kurang nyaman karena agak angker. Kalau tinggal di sini rugilah. Semoga saya kuat tinggal di sini,” ujar Heri.
Baca Juga:Jokowi Larang Mudik, Wali Kota Solo: Masa Pejabat VVIP ke Solo Dikarantina?
Rokim dan Arie pun memiliki harapan yang sama agar bisa kuat dan betah tinggal di rumah isolasi itu.
Selama beberapa hari terakhir mereka belum pernah melihat penampakan-penampakan aneh di dalam rumah.
Mereka masih ditemani Satgas Covid-19 hingga pukul 24.00 WIB. Setelah pukul 24.00 WIB, Satgas menutup gedung itu dan mengunci pagar dari luar.
Kunci yang membawa Hadi Mulyono sebagai penanggung jawab rumah isolasi.
Baca Juga:Dua Warga Ogah Dikarantina, Akhirnya Dijebloskan ke Rumah Angker