Dua Warga Ogah Dikarantina, Akhirnya Dijebloskan ke Rumah Angker

Ada dua warga di Plupuh yang sepakat karantina mandiri tetapi malah melanggar komitmen itu. Akhirnya, dua warga itu dimasukkan ke rumah kosong dan berhantu, dikunci dari luar

Reza Gunadha
Senin, 20 April 2020 | 14:21 WIB
Dua Warga Ogah Dikarantina, Akhirnya Dijebloskan ke Rumah Angker
ilustrasi rumah angker di Jakarta (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi warga yang bandel enggan melaksanakan karantina mandiri. Dia meminta jajarannya menyiapkan rumah kosong angker untuk dipakai warga yang bandel enggan karantina mandiri di kawasan Sragen.

Bupati Sragen, Jawa tengah, baru saja mendapat laporan ada dua warga Plupuh, Sragen, yang enggan dikarantina.

Dia lantas meminta Camat Miri, Sragen, untuk membersihkan rumah angker di tengah sawah sebagai tempat karantina mandiri bagi warga yang bandel.

Hal tersebut disampaikan Bupati Yuni saat ditemui Solopos.com--jaringan Suara.com di Masaran, Sragen, Senin (20/4/2020).

Baca Juga:Kesepian saat Karantina Bikin 4 Zodiak Ini Kangen Mantan, Kamu Termasuk?

Yuni menyampaikan, sebenarnya ada komitmen di desa-desa tentang para pemudik yang pulang kampung.

Dia mengatakan, pemudik yang pulang itu langsung datang ke posko lawan covid-19 di desa, dan mendatangani perjanjian untuk melaksanakan isolasi atau karantina mandiri selama 14 hari.

Jika pemudik di Sragen menolak untuk karantina mandiri, desa bisa mengambil tindakan tegas.

“Salah satu desa di Plupuh tadi padi melapor. Ada dua warga di Plupuh yang sepakat dan mau karantina mandiri tetapi di tengah jalan, melanggar komitmen itu. Akhirnya, dua warga itu dimasukkan ke rumah kosong dan berhantu lalu dikunci dari luar."

"Kalau mereka itu bisa patuh mestinya tidak sampai dimasukkan ke rumah kosong dan dikunci dari luar,” ujarnya.

Baca Juga:Dua Remaja AS Berikan Layanan Belanja Untuk Lansia Saat Karantina

Dia mengatakan, komitmen karantina mandiri itu harus disadari semua pihak. Dia menjelaskan jika penanganan Covid-19 dilakukan dengan maksimal, maka tidak mungkin ada lagi pasien positif corona yang sekarang menjadi lima orang itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini