Pedagang Nekat Jualan di Pasar Bunder Sragen yang Ditutup karena Corona

Pasar itu ditutup selama dua Hari Lebaran, Minggu-Senin (24-25/5/2020).

Pebriansyah Ariefana
Senin, 25 Mei 2020 | 13:57 WIB
Pedagang Nekat Jualan di Pasar Bunder Sragen yang Ditutup karena Corona
Pasar Bunder Sragen. (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pedagang di Pasar Bunder Sragen nekat berjualan kendati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menutup pasar karena wabah virus corona. Pasar itu ditutup selama dua Hari Lebaran, Minggu-Senin (24-25/5/2020).

Mereka berlasan memilih membuka los di pasar terbesar di Sragen daripada bengong di rumah. Kendati pembeli minim pada Senin, pedagang tetap mengelar dagangannya.

Dari 2.000-an pedagang di Pasar Bunder, hanya kurang dari 20 pedagang yang nekat buka. Mereka berjualan tahu, bandeng, aneka sayuran dan bubu dapur, empon-empon, daging sapi, daging ayam, dan pisang.

Di luar Pasar Bunder sisi barat, banyak pedagang juga yang berjualan daging ayam, sayuran, bunga, dan sebagainya yang jumlahnya lebih dari 20 orang.

Baca Juga:Makin Gawat, 22 Ribu Orang Meninggal karena Virus Corona di Brasil

Sri Giman, 62, seorang pedagang sayuran dan aneka bumbu dapur dan sembako asal Taman Sari, Kroyo, Karangmalang, Sragen, nekat berjualan sambil bersih-bersih los.

Dia mengatakan kalau bersih-bersih saat pasar ramai justru menganggu pedagang lainnya, mumpung pasar tutup bisa bersih-bersih dengan leluasa sambil buka dagangan.

Tak Pakai Masker, 400-an Pengendara dari Jogja Dipaksa Putar Balik di Klaten

“Alhamdulillah laku juga. Pada Hari Lebaran pertama kemarin laku Rp 1,5 juta/hari. Hasil itu habis untuk pitrah cucu-cucu. Paling ramai ya pas puncaknya, yakni H-1 Lebaran lalu bisa dapat Rp 5 juta per hari,” ujarnya.

Sri mengatakan pedagang yang buka lebih banyak ketika Hari Lebaran pertama daripada Hari Lebaran kedua. Dia bersyukur masih laku jualan.

Baca Juga:Berdagang di Depok, Pasutri Penjual Seblak Positif Terjangkit Corona

Para pembeli, kata dia, banyak yang mencari sayuran untuk masak timlo, soto, dan sebagainya.

“Lebaran ini lebih sepi daripada Lebaran tahun lalu. Banyak yang dari jauh tidak bisa pulang. Saudara di Tawangmangu, Karanganyar, saja tidak bisa silaturahmi ke Sragen karena ada wabah virus corona,” ujarnya.

Pedagang lainnya asal Kedawung, Sragen, Budi Albert, 45, juga nekat berjualan daripada di rumah sepi tidak ada kerjaan. Budi jualan sayuran dan bumbu dapur juga.

Takut Nyadran Karena Corona, Pedagang Bunga Tabur Sukoharjo Sepi Pembeli

“Yang beli juga tidak banyak. Malah di luar pasar banyak yang buka. Pembeli tidak masuk pasar karena mengira pasar tutup. Memang pasar tutup, pintu gerbang saja hanya buka separuh. Mulai besok (Selasa, 26/5) normal lagi seperti biasa,” ujar Budi.

Kondisi yang sama juga terlihat di Pasar Kota Sragen. Pasar tersebut tutup rapat selama dua hari. Akses masuk ke pasar itu ditutup dengan pagar besi.

Hanya beberapa kios pakaian di Pasar Shopping Center Sragen yang buka. Mereka pun tak banyak, hanya kurang dari 10 kios yang buka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak