Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan

Jateng percepat tanam padi 250 ribu ha hingga April 2025, tindak lanjuti instruksi Presiden Prabowo demi ketahanan pangan nasional. Target produksi 11 juta ton.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 23 April 2025 | 19:58 WIB
Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat mengikuti kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Rabu (23/4/2025). [Istimewa]]

SuaraJawaTengah.id - Menjalang datangnya musim kemarau, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggencarkan program percepatan tanam padi seluas 250 ribu hektare yang ditargetkan rampung pada April 2025.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim global dan potensi krisis pangan.

"April ini targetnya 250 ribu hektare, dan hari ini sudah tercapai 156 ribu hektare. Saya optimistis sisanya akan terpenuhi dalam beberapa hari ke depan," ujar Ahmad Luthfi usai mengikuti kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Rabu (23/4/2025).

Acara tersebut berlangsung serentak di 14 provinsi melalui konferensi video yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo dari lokasi tanam di Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga:253 Ribu Orang Manfaatkan Program Pembebasan Tunggakan dan Denda Pajak, Nilainya Capai Rp61,9 Miliar

Di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi didampingi jajaran Forkompimda dan kepala daerah setempat melakukan penanaman simbolis sebagai bentuk komitmen terhadap agenda nasional ketahanan pangan.

"Ini adalah momentum strategis untuk menunjukkan bahwa Jawa Tengah siap menjadi lumbung pangan nasional. Gerakan tanam serentak ini menjadi wujud konkret kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjawab tantangan krisis pangan global," imbuh Luthfi.

Sebagai provinsi yang mendapat mandat besar dari pemerintah pusat, Jawa Tengah menargetkan produksi padi sebesar 11 juta ton pada tahun 2025. Hingga pertengahan April ini, produksi padi telah menembus angka 4,9 juta ton, atau sekitar 45 persen dari total target.

Menurut Luthfi, capaian ini menjadi dasar optimisme bahwa target produksi hingga akhir tahun dapat diraih jika seluruh kabupaten/kota bergerak serempak.

Untuk itu, dirinya mendorong seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah untuk segera mengidentifikasi serta memetakan lahan-lahan pertanian yang berpotensi ditanami, termasuk lahan-lahan yang membutuhkan dukungan pengairan tambahan selama musim kemarau berlangsung. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar produksi pangan tidak terganggu meskipun cuaca tidak mendukung.

Baca Juga:Kisah Pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA di Bulan Syawal

"Kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah. Daerah yang memiliki potensi lahan besar tapi rentan kekeringan akan mendapatkan prioritas bantuan pengairan. Ini penting agar seluruh lahan bisa optimal ditanami," jelasnya.

Selain infrastruktur pengairan, Luthfi juga menegaskan pentingnya pendampingan kepada petani melalui teknologi pertanian modern, ketersediaan benih unggul, serta distribusi pupuk bersubsidi yang merata.

Menurutnya, produktivitas pertanian harus ditopang dengan dukungan penuh dari pemerintah agar para petani tidak hanya diminta untuk bekerja keras, tetapi juga diberdayakan secara berkelanjutan.

Sementara itu, dalam arahannya kepada para kepala daerah dan petani di seluruh Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi bahwa kekuatan suatu negara sangat ditentukan oleh ketahanan pangannya. Prabowo menegaskan pentingnya keberpihakan kepada petani, baik dalam bentuk insentif, jaminan harga, hingga perlindungan dari tengkulak.

“Negara yang kuat adalah negara yang punya petani kuat. Kalau pangan aman, maka negara akan aman. Kita harus menjamin petani sebagai produsen pangan untuk hidup makmur,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat tengah merancang kebijakan jangka panjang berupa pembangunan embung, irigasi tersier, mekanisasi pertanian, serta digitalisasi data lahan guna memperkuat sektor pertanian dari hulu ke hilir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak