Empat Tenaga Kesehatan di Solo Positif Corona, Empat Puskesmas Ditutup

Saat ini mereka yang dinyatakan positif setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, kondisi mereka sehat dan mereka tergolong sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Chandra Iswinarno
Senin, 01 Juni 2020 | 19:29 WIB
Empat Tenaga Kesehatan di Solo Positif Corona, Empat Puskesmas Ditutup
Ilustrasi Virus Corona [Unsplash/Glen Carrie]

SuaraJawaTengah.id - Pemkot Solo berencana menutup layanan empat puskesmas pembantu (pustu). Hal ini dilakukan pasca lima orang aparatur sipil negara (ASN) dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (1/6/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih membenarkan, ada lima ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari lima orang tersebut, empat orang merupakan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Solo. Sedangkan, sisanya diketahui bertugas di Dinas Sosial Kota Solo.

"Ya mereka nakes saya, empat orang terkonfirmasi positif. Satunya yakni ASN Dinas Sosial," ucapnya saat dihubungi via telepon.

Saat ini mereka yang dinyatakan positif sudah menjalani perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, kondisi mereka sehat dan mereka tergolong sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga:Petugas Puskesmas Jatuh Pingsan, Diduga Dehidrasi dan Kelelahan

"Makanya saya itu kaget karena hasilnya positif. Mereka sehat lho," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, DKK Solo langsung melakukan tracing atau penelusuran untuk mencegah penyebaran agar lebih luas. Namun, karena lima orang tersebut berdomisili di luar kota Solo, pihaknya akan bekerja sama dengan pemkab setempat untuk melakukan penelusuran.

"Jadi mereka kan rumahnya bukan di Solo, makanya hari ini tidak ada penambahan kasus di Solo. Mereka itu dua dari Sukoharjo, dua dari Karanganyar dan satu dari Klaten."

Selain itu, DKK Solo juga berencana menutup empat puskesmas pembantu. Sebab dari hasil penelusuran yang berjalan sementara waktu, banyak tenaga kesehatan di Pustu yang berkontak erat dengan pasien. Empat Pustu yang ditutup yakni Pustu Mojosongo I, Pustu Mojosongo II, Pustu Semanggi I dan Pustu Semanggi II.

"Kita sudah tidak lagi memikirkan dia tertular dari siapa atau menyalahkan siapa. Tapi penutupan ini karena banyak yang berkontak erat dengan mereka. Sebab kita juga tidak tahu apakah dia tertular saat bertugas, atau saat belanja, di jalan atau di manapun," ucapnya.

Baca Juga:Jokowi Minta Puskesmas Diperkuat untuk Penelusuran Virus Corona di Wilayah

Terkait penutupan ini, DKK Solo telah meminta izin pada Pemkot Solo. Jika dirasa nantinya jumlah nakes sudah mencukupi untuk pelayanan maka Pustu akan dibuka kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini