SuaraJawaTengah.id - Pasar Kembang Solo bebas virus corona. Para pedagang di Pasar Kembang Solo pun menggelar syukuran, Jumat (12/6/2020).
Mereka potong tumpeng. Setelah berdoa untuk keselamatan dan kesehatan para pedagang dan warga Solo, mereka menyantap bersama nasi tumpeng dan aneka buah yang disajikan dalam acara tersebut.
Acara tersebut menarik kedatangan banyak orang, namun mereka yang datang mengenakan masker dan menjaga jarak untuk mencegah penularan COVID-19.
Menurut Sekretaris Paguyuban Sekar Madu Manunggal Pasar Kembali Wiyadi (46), acara itu merupakan ungkapan syukur para pedagang atas hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa tidak ada pedagang Pasar Kembang Solo yang terindikasi tertular virus corona penyebab COVID-19.
Baca Juga:Cerita Pengurus Jenazah Covid-19: Harus Lakukan Desinfektan Berkali-Kali
"Alhamdulilah, para pedagang semuanya sehat dan tidak ada yang sakit di tengah pandemi COVID-19 ini. Dari hasil tes cepat para pedagang juga tidak ada yang reaktif," kata Wiyadi.
Wiyadi mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19 penghasilan sehari-hari pedagang menurun drastis.
"Saya sejak pandemi COVID-19 dan Solo dinyatakan KLB, omzet penjualan menurun dratis. Jika hari biasa dagangannya bisa laku rata-rata Rp 1,5 juta per hari, tetapi di tengah pendemi COVID-19, hanya sekitar Rp600 ribu per hari," kata Parno (54), pedagang di Pasar Kembang Solo.
Pedagang di Pasar Kembang yang jumlahnya sekitar 250 orang, menurut dia, sudah berupaya menerapkan protokol pencegahan COVID-19, mengenakan masker, menjaga jarak dengan pedagang lain, dan mencuci tangan sebelum masuk dan saat keluar dari pasar.
Tempat cuci tangan di sediakan di setiap sudut pasar untuk memudahkan pedagang dan membeli mencuci tangan.
Baca Juga:Klaster Corona Pasar Perumnas Klender, Cerita Pasutri Pembawa Virus
Para pedagang berdoa agar pandemi segera berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa lagi. (Antara)