Niat ke Rumah Saudara, Sri Malah Terseret Kereta, Tubuhnya Cerai-Berai

Tubuh korban sempat terseret hingga ratusan meter dari lokasi kejadian. Korban hendak menyeberang jalur rel hendak ke rumah saudaranya."

Agung Sandy Lesmana
Senin, 15 Juni 2020 | 19:21 WIB
Niat ke Rumah Saudara, Sri Malah Terseret Kereta, Tubuhnya Cerai-Berai
Ilustrasi mayat korban kecelakaan kereta api. (Medanheadlines.com)

SuaraJawaTengah.id - Seorang wanita lanjut usia atau lansia tersambar KA Prameks Jogja-Solo di perlintasan tanpa palang pintu Dusun Serongan, Desa Mayang, Gatak, Sukoharjo, Senin (15/6/2020) sekitar pukul 09.00 WIB

Wanita bernama Sri Surati (60), warga RT 001/RW 001, Dusun Ngawen, Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, sempat terseret hingga ratusan meter. Dia meninggal di sekitar lokasi kejadian.

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com--jaringan Suara.com, perempuan lansia itu hendak menuju rumah kerabat keluarganya yang letaknya di seberang jalur rel kereta api di Desa Mayang, Gatak.

Sri Surati berjalan kaki sendirian menyeberang jalur rel kereta api. Kala itu, muncul KA Prameks Jurusan Jogja-Solo yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tubuh perempuan lansia lansia itu seketika tersambar KA Prameks.

Baca Juga:Diduga Kelelahan, Pesepeda Asal Bantul Ditemukan Tewas di Kulon Progo

Jarak lokomotif dengan Sri Surati cukup dekat.

“Tubuh korban sempat terseret hingga ratusan meter dari lokasi kejadian. Korban hendak menyeberang jalur rel hendak ke rumah saudaranya,” kata Kapolsek Gatak, AKP Yulianto, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, kepada Solopos.com, Senin.

Saking kerasnya bodi kereta itu menyambar, tubuh Sri Surati sampai terpotong dan berserakan di sekitar jalur rel kereta api.

Potongan Tubuh

Polisi dan warga setempat langsung mengumpulkan potongan tubuh wanita lansia yang tersambar KA Prameks itu ke dalam kantong jenazah.

Baca Juga:Malam Sebelum Ditemukan Tewas, Sushant Singh Ngobrol dengan Seorang Aktor

Sedangkan KA Prameks tetap melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Purwosari.

“Lokasi kejadian memang tidak ada palang pintunya. Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka untuk dimakamkan,” ujar Kapolsek.

Menurut Kapolsek, perlintasan tanpa palang di sepanjang jalur rel ganda Jogja-Solo termasuk lokasi rawan kecelakaan. Para pengguna jalan sering tak mengindahkan papan peringatan yang dipasang di sekitar perlintasan pintu tanpa palang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini