SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan sekolah di wilayahnya baru boleh dibuka pada Desember 2020 mendatang. Meski begitu, aturan untuk pengunjung mal dan tempat publik yang ada di Kota Bengawan dilonggarkan, sehingga anak berusia lima tahun bisa mengunjungi tempat tersebut.
Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, mengemukakan pandangannya yang berbeda dengan kebijakan pemerintah pusat. Sebab dia menilai, perbedaan mencolok diperbolehkannya anak-anak ngemal, lantaran orang tua bisa mengawasinya.
Kondisi tersebut, jelas Rudy, berbeda ketika anak-anak berada di lingkungan sekolah yang biasanya hanya diawasi satu atau dua guru.
“Di sekolah hanya satu guru. Rangkulan, salaman, enggak bisa dihindari. Sedangkan kalau di tempat publik ada orang tua yang bisa mencegah,” ucap Rudy seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com pada Senin (22/6/2020).
Baca Juga:Social Distancing di Mal, Pria Ini Naik Elevator Sambil Ngangkang
Untuk diketahui, Rudy sejak semula bersikeras agar anak-anak di Solo masuk sekolah mulai Desember 2020. Keinginan orang nomor satu Solo ini berbeda dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang ingin sekolah dibuka lagi mulai Juli nanti.
Bahkan, pada pekan lalu, Rudy menyatakan keputusannya bersifat final.
“Wis ben sisan (biar saja sekalian). Kalau saya suruh masuk Juli kemudian tutup lagi, nanti malah seperti permainan gobak sodor,” kata dia kepada wartawan, Rabu (17/6/2020).
Seperti diketahui, Pemkot Solo melonggarkan aturan bagi anak-anak untuk berada di tempat publik termasuk mal dan pusat perbelanjaan. Aturan yang tadinya menyebut anak usia di bawah 18 tahun tidak boleh berkeliaran di tempat publik diubah. Kini batasan anak boleh ke mal diubah jadi lima tahun ke atas.
Seiring perubahan aturan ini, beberapa tempat publik seperti taman cerdas dan taman kota juga kembali dibuka. Anak-anak di atas usia lima tahun juga boleh berkunjung ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Baca Juga:Tinjau Mal dan Pasar, Wagub DKI Pastikan Penerapan Physical Distancing