"Paling tidak kalau makannya di sini, bisa mengurangi beban mereka,"katanya
Fajar mengatakan, ide mendirikan rumah makan gratis ini bermula dari kegiatan dapur umum saat ramadan oleh lintas komunitas. Saat itu, pihaknya setiap hari membagikan ratusan bungkus makanan untuk kaum dhuafa. Ramadan lalu terasa lebih berat karena bebarengan dengan masa pandemi Covid 19. Selesai Ramadan, wabah Covid 19 ternyata belum juga berlalu hingga sekarang.
Banyak masyarakat terdampak ekonominya karena wabah yang berlarut-larut. Karena itu pihaknya berinisiatif melanjutkan kegiatan sosial itu namun dengan cara yang beda. Bukan dapur umum lalu makanan dibagikan ke yang membutuhkan.
Mereka mendirikan rumah makan dengan menu gratisan. Program ini dimotori Pesantren Bisnis Indonesia yang isinya para pengusaha muslim.
Baca Juga:GEGER Nenek-nenek Positif Corona Setelah Makan Mie Instan di Gresik
Masyarakat yang merasa membutuhkan atau lapar bisa mampir ke warung untuk makan. Relawan berbagi tugas untuk menyukseskan program itu. Ada yang berjaga di warung melayani pelanggan. Yang lain bertugas memasak di dapur The Pikas dengan menu bervariasi.
"Ini dari donasi masyarakat. Ada yang menyumbang beras, sayur dan uang," katanya.
Kontributor : Khoirul