Apa yang disampaikan Heru itu pun ternyata tidak dibantah Tugiman. Hal itu pun membuat Heru hanya bisa geleng-geleng kepala. Selain di jalan protokol, Tugiman si pengemis ini mengaku meminta-minta di sejumlah kampung di Sragen.
“Ya, bilangnya meminta seikhlasnya begitu. Kadang sampai Mojo dan Kalibening. Sudah enam bulan saya meminta-minta," jelas Tugiman.
Meski bekerja sebagai pengemis, pria asal Ngrampal, Sragen, itu mengaku memiliki tiga ekor sapi di rumah. Ketiga ekor sapi itu dipelihara istrinya saat ditinggal mengemis ke Sragen. Dia juga mempunyai dua unit sepeda motor bebek yang dibeli secara tunai dari hasil penjualan sapi.
“Pakan lembu itu biasanya beli, jerami. Saya belum beli. Kalau beli satu pikap Rp 400 ribu. Pakan itu biasanya habis dalam dua pekan. Lembu-lembu itu bukan dari hasil meminta-minta tapi hasil bekerja mencari pasir dulu,” katanya.
Baca Juga:Di-PHK karena Corona, Makin Banyak Orang Gila dan Pengemis di Jawa Barat
Tugiman diketahui mempunyai dua anak. Satu di antaranya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan dan satu lainnya merantau di Sulawesi. Selain itu, ia juga telah memiliki satu cucu yang diasuhnya. Ia merasa masih kekurangan sehingga terpaksa harus mengemis di jalanan.