Rencananya, Teguh akan menjual sepedanya ini pada siapa saja yang berminat. Selama ini baru satu orang yang menawar dengan harga Rp 4 juta. Sayangnya, menurut Teguh harga tersebut masih belum sebanding dengan tenaga yang dikeluarkannya tiap hari.
”Ya ,sementara ini kalau Rp 5 juta berani saya lepas. Kalau kemarin baru satu orang nawar Rp 4 juta, nggak sebanding sama kerja keras membuatnya,” ucapnya.
Untuk membuat satu sepeda ini Teguh menghabiskan biaya Rp 1,3 juta. Selain limbah kayu jati dan kayu mahoni, dia juga memperkuat dengan plat besi. Sehingga bisa kuat dinaiki beban hingga 80 kilogram. Selain itu Teguh yakin sepedanya ini juga dapat digunakan dengan nyaman dan menjamin kayunya tak akan memuai.
”Nyaman, sangat nyaman digunakan. Kayunya ini saya yakin tidak memuai, sebab saya menggunakan kayu dengan kualitas yang sudah sangat kering, jadi tidak akan berubah. Selain itu saya memasang tiap komponennya dengan presisi yang pas,” ucapnya.
Baca Juga:Mau Ngakak Takut Dosa! Video Pak Camat Balap Sepeda, Berakhir Nyungsep
Salah satu yang sering menggunakan sepeda ini yakni cucu dari Teguh, Dito Regar Ramadhan. Dia menggunakan sepeda ini bersama kawan-kawannya.
”Saya biasanya pakai untuk bersepeda sampai ke dekat Bandara Adi Soemarmo. Banyak yang suka pinjam atau hanya sekedar minta foto. Memang kayuhannya sedikit agak berat, tapi dipakai jarak jauh tidak masalah,” ucapnya.
Kontributor : Rara Puspita