Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo mencatatkan tambahan tujuh kasus baru pada Rabu (29/7/2020). Tujuh kasus baru positif Covid-19 itu, lima di antaranya adalah tenaga kesehatan dan tanpa gejala.
Ning memerinci lima nakes yang terkonfirmasi pada Rabu itu empat di antaranya berasal dari RSUD dr Moewardi dan satu lainnya nakes RS daerah lain di Soloraya namun berdomisili di Solo.
Dua kasus lainnya adalah suspek yang hasil swab-nya positif.
Tambahan tujuh kasus tersebut membuat kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bengawan mencapai 257 orang. Ini adalah jumlah kasus tertinggi se-Soloraya.
Baca Juga:Cegah Covid-19 di Kantor, Menaker Minta Perusahaan Siapkan Petugas Khusus
Meski ada penambahan dalam jumlah banyak dua pekan terakhir hingga mencapai 257 kasus,
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan 140 orang disumbang klaster nakes dan mayoritas tanpa gejala atau asimtomatik.
Di sisi lain, dari total kasus positif Covid-19 itu, yang aktif tinggal 46 orang. Perinciannya 23 orang menjalani rawat inap dan 23 orang karantina mandiri.
Jika ditilik dari domisili, 46 kasus Covid-19 aktif di Solo meliputi tujuh kasus aktif di Kecamatan Laweyan, tiga dari Kecamatan Serengan, dua dari Kecamatan Pasar Kliwon, 14 dari Kecamatan Jebres, dan 20 dari Kecamatan Banjarsari.
Sedangkan catatan kumulatif pasien suspek menyentuh 341 orang atau bertambah empat orang dibanding hari sebelumnya.
Baca Juga:Rayakan Idul Adha Secara Virtual, Ini Cara Panggilan WhatsApp Grup
Penjabarannya, 279 sembuh, 19 dirawat inap (suspek aktif), dan 43 suspek meninggal dunia.