Permasalahan terjadi pada peternak babi. Menurut Ganjar banyak peternak yang tidak memiliki IPAL, sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai.
"Tadi saya lihat Genjiknya (bangkai anak babi) mengambang di sungai. Itu jangan, maka peternak ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan, tapi pencemarannya tidak dilakukan," ucapnya.
Ganjar menegaskan, pihaknya belum akan melakukan penegakan hukum pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran itu.
Namun, ia mengingatkan agar segera memperbaiki dan mematuhi komitmen untuk perbaikan IPAL yang sudah ditandatangani bersama.
Baca Juga:Gubernur Jateng Lakukan Kunjungan Mendadak ke Sungai Bengawan Solo
"Tapi kalau seandainya tidak memperbaiki, ya mohon maaf, terpaksa nanti kita ambil tindakan hukum pada mereka," tegasnya dikutip dari AyoSemarang—jaringan Suara.com.
![Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi Sungai Bengawan Solo, Kamis (6/8/2020). [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/06/99455-gubernur-jateng-ganjar-pranowo.jpg)
Sementara itu, salah satu petinggi perusahaan yang masih membuang limbah ke sungai, Edy mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahannya.
"Besok akan langsung kami perbaiki pak, laporannya nanti akan kami serahkan," katanya kepada Ganjar.
Di lain pihak, salah satu peternak babi, Haryanto mengakui kesalahannya kepada Ganjar. Ia mengatakan masih membuang limbah ternaknya langsung ke sungai.
"Mohon maaf pak, saya mengaku salah. Soalnya saya belum punya IPAL," terangnya.
Baca Juga:Bahagianya Siswa Kelas 2 SD Ini saat Ganjar Pranowo Penuhi Undangannya
Tak hanya pelanggaran, dalam sidak tersebut, Ganjar juga menemukan ada satu perusahaan tekstil besar yang sudah memenuhi komitmen untuk pengelolaan IPAL.